Paraquat herbicide in peat land: 2. Its influence on the growth and yield of soybean

Utilization of peat soil for agriculture faces several constraints, such as low soil fertility and pH value. No-tillage agricultural system in peat land needs application of herbicides, for example herbicides with paraquat as active agent. This research was conducted to study the influence of paraqu...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia 2001, Vol.7 (1)
Hauptverfasser: Martani, E, Sunarminto, B.H, Margino, S. (Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (Indonesia). Fakultas Pertanian), Supriyo, A
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Utilization of peat soil for agriculture faces several constraints, such as low soil fertility and pH value. No-tillage agricultural system in peat land needs application of herbicides, for example herbicides with paraquat as active agent. This research was conducted to study the influence of paraquat on the growth and yield of soybean in peat. Peat soil from Central Kalimantan Province was obtained for this study. Due to the requirement of the plant, the soil was treated with lime and NPK-fertilizers. The results showed that paraquat significantly inhibited vegetative growth and decreased soybean production. These phenomena were found in early and advanced decomposed peat soil. Enhancement of vegetative growth and yield were detected when peat was treated with lime and/or fertilizers. Liming treatment also supported the formation of root nodules. Inspite of increasing the growth of soybean, lime and fertilizers addition in peat was able to neutralize the negative effect of paraquat on the growth and yield of soybean. The best growth and yield of soybean were found in early decomposed peat soil, i.e. fibric peat soil. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh herbisida parakuat terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai dalam gambut yang diambil dari Kalimantan Tengah. Untuk mendekati kondisi atau kebiasaan petani, tanah gambut juga diperlakukan dengan pengapuran dan pemupukan NPK. Dengan demikian dapat sekaligus diketahui ada tidaknya interaksi antara masing-masing perlakuan dan pengaruhnya terhadap kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parakuat secara signifikan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman serta menurunkan hasil kedelai. Hal ini dideteksi baik pada gambut dengan tingkat dekomposisi awal (fibrik) maupun gambut yang telah terdekomposisi lanjut (saprik). Pertumbuhan dan hasil kedelai meningkat bila gambut diperlakukan dengan kapur dan pupuk. Selain itu, pengapuran dan pemupukan juga mampu menetralisasi pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh herbisida parakuat. Pengapuran berpengaruh positif terhadap terbentuknya bintil akar. Tidak ada perbedaan nyata dalam pertumbuhan vegetatif tanaman dalam gambut mentah maupun matang. Namun ada kecenderungan bahwa tanpa/maupun dengan parakuat, gambut fibrik memberi kondisi terbaik bagi pertumbuhan vegetatif dan produksi tanaman kedelai dibandingkan pada hemik dan saprik.
ISSN:1410-1637
2548-4788