Several dominant clinical symptoms associated with Influenza A in Indonesia

Latar  belakang:  Pada  tahap  awal  infeksi,  influenza A  yang dapat  menimbulkan  pandemi,  sangat  sulit dibedakan dengan influenza-like illness (ILI) yang lain. Oleh karena itu gejala klinik sangat penting untuk mendiagnosis secara dini influenza A. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Health science journal of Indonesia 2012-07, Vol.2 (2 Des), p.96-100
Hauptverfasser: Roselinda Roselinda, Nyoman Fitri
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Latar  belakang:  Pada  tahap  awal  infeksi,  influenza A  yang dapat  menimbulkan  pandemi,  sangat  sulit dibedakan dengan influenza-like illness (ILI) yang lain. Oleh karena itu gejala klinik sangat penting untuk mendiagnosis secara dini influenza A. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gejala klinik dominan yang berkaitan dengan influenza A di Indonesia. Metode: Penelitian potong lintang. dilakukan di 20 puskesmas sentinel  yang dipilih secara purposif di 19 propinsi di Indonesia tahun 2009. Data dan spesimen dikumpulkan oleh petugas paramedik atau medik puskesmas dari subjek rawat jalan dengan gejala ILI (batuk dan demam). Pemeriksaan Spesimen dilakukan di Pusat Rujukan Influenza Nasional di Jakarta. Penentuan Influenza A dengan real time RT-PCR. Hasil: Sebanyak 1802 subjek berdata lengkap untuk analisis influenza A dari 2728 subjek dengan gejala ILI, dan 23,1% (416 subjek) didiagnosis positif influenza A. Pada model terakhir terungkap bahwa subjek dengan pilek dibandingkan dengan yang tidak pilek berisiko 3,6 kali lipat Influenza A [risiko relatif suaian (RRa) = 3,59; 95% interval kepercayaan  (CI) = 1,34-9,63]. Subjek dengan nyeri tenggorok dibandingkan dengan yang tanpa nyeri tenggorok berisiko 54% lebih besar menderita Influenza A (RRa = 1,54; 95% CI = 0,95-2,58; P = 0.082). Seangkan, subjek dengan riwayat demam dibandingkan tanpa riwayat pernah demam dalam dua hari terakhir berisiko 42% lebih besar menderita Influenza A (RRa = 1,42; 95% CI = 0,97-2.,7; P =  0,069).Kesimpulan: Selain demam dan batuk, keluhan pilek dan nyeri tenggorok, serta riwayat pernah demam dalam dua hari terakhir merupakan faktor risiko dominan yang berhubungan dengan Influenza A. (Health Science Indones 2011;2:96-100).Abstract Background: Influenza A has a potential to become a pandemic, in the early stages is difficult to differentiate influenza to influenza-like illnesses. Therefore, the dominant clinical symptoms are the important keys to predict influenza A infection in patients with influenza-like illnesses (ILI). The aim of this study is to identify additional dominant symptoms associated to influenza A in Indonesia.Methods: The eligible subjects of this study were outpatient who had ILI symptom, i.e. who had fever (38o or more) and coughing in purposive selected 20 Health Centers in 19 provinces of Indonesia during year 2009. Paramedics and medical staff identified the ILI cases and collected specimens. Laboratory tests for RT-PCR were performed at the Nation
ISSN:2087-7021
2338-3437