Analisis Restorasi Ekosistem Wilayah Pesisir Terpadu Berbasis Co-Management: Studi Kasus Di Kecamatan Ujung Pangkah Dan Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik

Penelitian ini dilakukan dengan fokus melakukan restorasi ekosistem wilayah pesisir dengan pendekatan keterpaduan di Kabupaten Gesik dengan mengambil contoh di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ujung pangkah dan Kecamatan Bungah. Restorasi merupakan upaya untuk memperbaiki kembali kondisi wilayah pesisi...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Research Journal of Life Science 2014-12, Vol.1 (1), p.54-67
1. Verfasser: Rudianto, Rudianto
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Penelitian ini dilakukan dengan fokus melakukan restorasi ekosistem wilayah pesisir dengan pendekatan keterpaduan di Kabupaten Gesik dengan mengambil contoh di dua kecamatan yaitu Kecamatan Ujung pangkah dan Kecamatan Bungah. Restorasi merupakan upaya untuk memperbaiki kembali kondisi wilayah pesisir yang sudah rusak lingkungannya akibat dari kegiatan manusia yang makin tidak rasional dan karena proses alam yang perubahannya sangat dtrastis akibat pengaruh global warming. Restorasi berupaya untuk melakukan perbaikan untuk mengembalikannya ke kondisi semula, walaupun untuk mencapai pemulihan kepada kondisi semula masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Hal ini mengingat kondisi yang mendukung seperti kondisi hidrologi sudah mengalami perubahan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini digunakan pendekatan kombinasi yaitu penelitian diskriptif, penelitian partisipatif dan penelitian eksploratif. Penelitian diskriptif terkait dengan observasi dilapang untuk menilai kondisi kedua kabupaten baik secara biogeofisik, sosial ekonomi dan sosial budaya. Untuk penelitian partisipatif berkaitan dengan menjaring aspirasi dan harapan masyarakat melalui wawancara. Sedangkan penelitian eksploratif digunakan model Partial Least Square (PLS) dan Analitycal Hierarchy Process (AHP). Disamping itu untuk merumuskan model restorasi ekosistem terkait pengelolaan digunakan model co-management. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara masyarakat dengan upaya restorasi ekosistem ternyata sangat kuat berperan, termasuk upaya restorasi perlu dilakukan secara terpadu. Hal ini ditunjukkan oleh hasil PLS. Sedangkan ekosistem pesisir mana yang harus didahulukan untuk ditangani AHP menyatakan bahwa prioritas utama adalah mangrove, kemudian terumbu karang, diikuti dengan kawasan estuari dan terakhir padang lamun. Berdasarkan itu maka model co-management mensyaratkan perlu adanya kolaborasi diantara masyarakat, pemerintah dan swasta. Kolaborasi tersebut dipayungi oleh kerangka strategi yang memuat visi, misi, tujuan dan prioritas strategi.
ISSN:2355-9926
2355-9926
DOI:10.21776/ub.rjls.2014.001.01.8