Strategi berinovasi guru di sekolah menengah atas

Inovasi sebagai suatu terobosan yang dapat dilakukan guru dalam mendorong perbaikan pendidikan. Berbagai strategi dapat dilakukan guru dalam rangga menghadirkan inovasi. Inovasi yang dilakukan guru sebagai suatu yang perlu dideskripsikan. Maka, penelitian ini berupaya mendeskripsikan berbagai strate...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) (Online) 2021-11, Vol.7 (3), p.364-376
Hauptverfasser: Mustafa, M. Nur, Hermandra, Hermandra, Zulhafizh, Zulhafizh
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Inovasi sebagai suatu terobosan yang dapat dilakukan guru dalam mendorong perbaikan pendidikan. Berbagai strategi dapat dilakukan guru dalam rangga menghadirkan inovasi. Inovasi yang dilakukan guru sebagai suatu yang perlu dideskripsikan. Maka, penelitian ini berupaya mendeskripsikan berbagai strategi guru yang mendorong aktivitas inovatif. Metode penelitian berupa survei dengan dilengkapi instrumen strategi berinovasi para guru Sekolah Menengah Atas di Kota Pekanbaru. Sampel guru sebagai informan berjumlah 108 orang diambil secara random.  Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data berupa angket berskala Likert. Analisis instrumen berkategori valid dengan berbagai varian kategori Alfa Cronbach’s (>0,400) dan Chi-kuadrat 20620,625 (p>0,05). Analisis data dilakukan melalui analisis korelasi Product Moment, deskriptif-mean dan standar deviasi, Anova satu arah, dan koefisien diterminan (R) untuk mengindikasikan potensi pengaruh yang ditimbulkan masing-masing dimensi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dimensi untuk berinovasi di sekolah menengah atas secara umum berkategori sangat tinggi (4,722) pada SD 0,302. Hasil implementasi memperlihatkan dimensi penataan tugas tidak signifikan dalam strategi berinovasi baik antar kelompok maupun dalam kelompok. Ditinjau dari koefisien diterminan lebih rendah (0,084) dibandingkan dimensi lain. Hal ini memperlihatkan strategi selain penataan tugas dapat menjadi pemicu dalam berinovasi di Sekolah Menengah Atas di Kota Pekanbaru.
ISSN:2477-8524
2502-8103
DOI:10.29210/020211127