KONTRIBUSI PENGINDERAAN JAUH UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PEMANTAUAN PEMANFAATAN RUANG PADA RENCANA TATA RUANG WILAYAH

ABSTRAK Dampak nyata dari gema Undang-Undang otonomi daerah adalah meningkatnya aktifitas ekonomi di sektor konstruksi yang turut mendorong terjadinya pelanggaran terhadap rencana pemanfaatan ruang pada rencana umum tata ruang di daerah, untuk itu sudah saatnya dilakukan upaya pengendalian dan penga...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Majalah Geografi Indonesia 2016-10, Vol.23 (1), p.77-89
Hauptverfasser: Panji Agung, Mohammad Pramono Hadi, Sigit Heru Mukti
Format: Artikel
Sprache:ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:ABSTRAK Dampak nyata dari gema Undang-Undang otonomi daerah adalah meningkatnya aktifitas ekonomi di sektor konstruksi yang turut mendorong terjadinya pelanggaran terhadap rencana pemanfaatan ruang pada rencana umum tata ruang di daerah, untuk itu sudah saatnya dilakukan upaya pengendalian dan pengawasan secara terus menerus dan terintegrasi terhadap pelaksanaan rencana pemanfaatan ruang pada RTRW Kabupaten, agar tidak terjadinya dampak-dampak yang tidak diinginkan. Langkah kongkrit mewujudkan hal tersebut perlu dibangun suatu sistem pemantauan yang sederhana cepat dan murah yang merupakan bagian upaya pengendalian dan pengawasan sehingga dapat digunakan oleh pihak yang berkecimpung dalam perencanaan dan pengendalian RTRW setiap saat. Pelaksanaan pengembangan sistem pemantauan pemanfaatan ruang ini menjadikan Kabupaten Sleman sebagai lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan citra TERRA/ASTER rekaman tahun 2007 untuk memperoleh data primer  penggunaan lahan hasil interpretasi langsung dari citra satelit. Sedangkan data sekunder berupa peta pemanfaatan ruang diperoleh dari hasil digitasi peta pemanfaatan ruang RTRW Kabup aten Sleman. Kedua data tersebut selanjutnya dioverlay yaitu proses yang merupakan perwujudan dari proses pemantauan pemanfaat ruang dalam suatu RTRW kabupaten, dalam proses tersebut peta penggunaan lahan hasil dari interpretasi citra Aster berfungsi sebagai parameter pemantau dan peta pemanfaatan ruang berfungsi sebagai obyek yang dipantau. Sistem yang terbangun dalam penelitian ini terdiri dari beberapa subsistem langkah­langkah pengelolaan data citra ASTER dan peta rencana pemanfaatan ruang pada RTRW Kabupaten. Sistem tersebut terdiri dari subsistem persiapan, input, proses, analisis, dan output. Hasil pemantauan pemanfaatan ruang pada lokasi dengan menggunakan sistem pemantauan pemanfaatan ruang, memberi gambaran bahwa di Kabupaten Sleman terjadi pelanggaran terhadap rencana pemanfaatan ruang untuk kawasan pertanian lahan basah sebesar 34%, untuk pertanian lahan kering sebesar 17%, untuk hutan perkebunan sebesar 12%. Kontribusi dari penginderaan jauh adalah memberikan kelebihan pada sistem pemantauan yang dikembangkan berupa dapat digunakan oleh aparat pemerintah setiap saat baik terjadi ataupun tidak terjadi pelanggaran pemanfaatan ruang, disamping peghematan waktu, keakuratan data dan jalur birokrasi yang tidak panjang serta biaya yang relatif murah.   ABSTRACT The real effect from sound of regional autonomy is the in
ISSN:0215-1790
2540-945X
DOI:10.22146/mgi.13328