Implementasi Fuzzy dan Dijkstra pada Sistem Pengangkutan Sampah

Tempat sampah tidak dapat diperkirakan kapan penuh atau kosong, mengakibatkan petugas dalam pengangkutannya sering mengunjungi tempat sampah yang kosong dan terkadang petugas sering kembali ke tempat yang kosong tersebut. Tempat sampah yang ada di daerah Perumahan Buah Batu (PBB) merupakan tempat sa...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:JEPIN (Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika) 2019-12, Vol.5 (3), p.286-293
Hauptverfasser: Abdillah, Hilal Nabil, Rakhmatsyah, Andrian, Putrada, Aji Gautama
Format: Artikel
Sprache:eng ; ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Tempat sampah tidak dapat diperkirakan kapan penuh atau kosong, mengakibatkan petugas dalam pengangkutannya sering mengunjungi tempat sampah yang kosong dan terkadang petugas sering kembali ke tempat yang kosong tersebut. Tempat sampah yang ada di daerah Perumahan Buah Batu (PBB) merupakan tempat sampah yang dibuat di depan rumah dengan bentuk kubus berdiameter sekitar 60cm x 60cm disertai penutup tempat sampah. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan smart monitoring yang dapat menunjukan tempat sampah yang isinya dapat diangkut oleh petugas. Sistem monitoring ini menggunakan sensor ultrasonik dengan output nilai ketinggian sampah dan sensor loadcell dengan ouput nilai berat sampah, dimana nilai output sensor merupakan nilai input untuk Fuzzy, setelah sistem diteruskan dengan sistem Dijkstra. Fuzzy menghasilkan nilai keputusan dari output sensor, hasil fuzzy menjadi penentu tempat sampah mana yang diangkut, jika hasil fuzzy lebih dari satu tempat sampah berstatus ‘Angkut’ dengan nilai berkisar dari 50 - 100, maka node tersebut membentuk sebuah graph. Dalam pengangkutannya menggunakan dijkstra untuk mendapatkan rute yang paling efisien dari node awal ke semua node yang ada. Sistem terus mengulangi proses pembaruan nilai dan membandingkannya sampai seluruh  node selesai. Sehingga sistem mengeluarkan hasil bobot semua node pada graph, berdasarkan nilai bobot yang dihasilkan dibuat list untuk menentukan jalur pengangkutan sampah. Pengujian ini dilakukan hanya dengan menggunakan 5 titik tempat sampah atau disebut juga node yang ada di Perumaha Buah Batu (PBB) sebagai sampel percobaan, node yang dipilih merupakan area penduduk terbanyak di daerah perumahan tersebut. Dalam pengujian pada penelitian ini menghasilkan graph yang dibentuk berdasarkan hasil fuzzy yang berstatus ‘Angkut’ berjumlah semua node, rute yang dibentuk Gerbang – G – I – H – E – C dengan jarak sejauh 1096 meter dan hasil graph yang dibentuk hanya dengan tiga node yakni node C, node I dan node E menghasilkan rute Gerbang – C – E – H dengan jarak 961.
ISSN:2460-0741
2548-9364
DOI:10.26418/jp.v5i3.34320