THE STRUGGLE OF THE ACEH DAYAH ULAMA ASSOCIATION (HUDA) IN PRESERVING THE DOCTRINE OF AHLUSUNNAH WALJAMAAH IN ACEH

This study discusses the Aceh Dayah Ulama Association (HUDA), which traditionalist Islamic groups use as an organization that maintains the dominant Islamic ideology by using the dayah network as the basis of the religious movement. By using the theory of religious movement, through participatory ob...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Miqot : jurnal ilmu-ilmu keislaman 2022-08, Vol.46 (1), p.104-121
Hauptverfasser: Syafieh, Syafieh, Nur, Afrizal
Format: Artikel
Sprache:ara ; eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:This study discusses the Aceh Dayah Ulama Association (HUDA), which traditionalist Islamic groups use as an organization that maintains the dominant Islamic ideology by using the dayah network as the basis of the religious movement. By using the theory of religious movement, through participatory observations, in-depth interviews with HUDA administrators and the Acehnese people as well as a study of the literature, this paper ultimately demonstrates the ability of the dayah ulama to use HUDA as networking among the dayah scholars as evidence of a scientific genealogy among the Dayah scholars in Aceh. In addition, HUDA is used by dayah ulama to strengthen the hegemony of traditionalist Islam as a group that has religious authority amid the rise of Wahhabi-Salafi schools in Aceh and as political bargaining with the government to determine the direction of government policy in religious matters. This article only discusses the dayah ulama members of HUDA and their strategies in defending the Ahlusunnah waljamâ‘ah doctrine.   Abstrak: Kajian ini membahas tentang Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) yang digunakan oleh kelompok Islam tradisionalis sebagai organisasi yang mempertahankan ideologi Islam dominan dengan menggunakan jaringan dayah sebagai basis gerakan keagamaan. Dengan menggunakan teori religious movement, melalui observasi partisipatoris, wawancara mendalam kepada pengurus HUDA dan masyarakat Aceh serta studi kepustakaan, tulisan ini pada akhirnya menunjukkan kemampuan ulama dayah menggunakan HUDA sebagai networking antar ulama dayah sebagai bukti adanya genealogi keilmuan di kalangan ulama Dayah di Aceh. Di samping itu, HUDA digunakan oleh ulama dayah untuk memperkuat hegemoni Islam tradisionalis sebagai kelompok yang mempunyai otoritas keagamaan di tengah-tengah maraknya aliran Wahabi-Salafi di Aceh serta sebagai bargaining politik dengan pemerintah untuk menentukan arah kebijakan pemerintah dalam hal persoalan keagamaan. Artikel ini hanya membahas ulama dayah yang tergabung dalam HUDA dan strategi mereka dalam mempertahankan doktrin Ahlusunnah Waljamaah.   Keywords: Ulama, Religious Social Movement, Aswaja, Aceh, Indonesia
ISSN:0852-0720
2502-3616
DOI:10.30821/miqot.v46i1.892