Literasi Digital Santri Milenial: Studi Kasus Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Al-Jihadul Chakim Mojokerto

Pesantren adalah Lembaga pendidikan klasik yang masih eksis hingga saat ini. Seiring perkembangan zaman, kini Lembaga pesantren selalu memiliki Lembaga pendidikan formal yakni berupa sekolah atau madrasah. Siswa/santri yang tinggal di pesantren diidentikkan sebagai siswa/santri yang tidak mengenal k...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Tadrīs (Pamekasan, Indonesia) Indonesia), 2024-06, Vol.19 (1), p.89-100
Hauptverfasser: Abdulloh Hamid, Al Watsiqoh, Mila Haibatu, Mohd Kamarulnizam bin Abdullah, Moh. Hafiyusholeh
Format: Artikel
Sprache:ara ; eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Pesantren adalah Lembaga pendidikan klasik yang masih eksis hingga saat ini. Seiring perkembangan zaman, kini Lembaga pesantren selalu memiliki Lembaga pendidikan formal yakni berupa sekolah atau madrasah. Siswa/santri yang tinggal di pesantren diidentikkan sebagai siswa/santri yang tidak mengenal kemajuan jaman, apalagi mereka tidak diizinkan menggunakan alat komunikasi berupa handphone. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan terkait upaya dan usaha Lembaga pendidikan berbasis pesantren MTs Al-Jihadul Chakim dalam memfasilitasi siswanya agar melek literasi digital untuk keberlangsungan hidup yang seimbang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan berfokus pada literasi digital. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa MTs Al-Jihadul Chakim sebagai madrasah berbasis pesantren memberikan program dan fasilitas agar siswinya memiliki kemampuan literasi digital. Bentuk dari upaya tersebut berupa program-program madrasah seperti pembelajaran berbasis TIK, pendampingan dalam mengelola media sosial dengan bijak, pembinaan skill desain grafis dan foto/videografi.
ISSN:1907-672X
2442-5494
DOI:10.19105/tjpi.v19i1.9920