Gambaran Faktor Risiko Prolaps Organ Panggul Pasca Persalinan Vaginal di Daerah Istimewa Yogyakarta
Prolaps organ panggul merupakan salah satu bentuk disfungsi dasar panggul pada perempuan. Disfungsi dasar panggul adalah keadaan terganggunya fungsi dasar panggul merupakan salah satu kondisi kesehatan yang banyak dikeluhkan perempuan. Lebih dari 46% perempuan dengan riwayat persalinan vaginal menga...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Majalah Kedokteran Bandung 2018-06, Vol.50 (2), p.102-108 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Prolaps organ panggul merupakan salah satu bentuk disfungsi dasar panggul pada perempuan. Disfungsi dasar panggul adalah keadaan terganggunya fungsi dasar panggul merupakan salah satu kondisi kesehatan yang banyak dikeluhkan perempuan. Lebih dari 46% perempuan dengan riwayat persalinan vaginal mengalami disfungsi dasar panggul,dan peningkatan jumlah paritas berkorelasi dengan peningkatan kejadian prolaps organ panggul. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran karakteristik faktor risiko prolaps organ panggul pasca persalinan vaginal di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada Januari–Maret 2018. Hasil penelitian didapatkan 51 subjek penelitian dengan persalinan vaginal yang dapat dilakukan pemeriksaan POPQ pada 3 bulan pascapersalinan. Prolaps organ panggul didapatkan pada sebagian besar pasien pascasalin, yaitu sejumlah 46 orang, prolaps uteri 33 orang, sistokel 44 orang, serta rektokel pada 46) orang. Hanya 5 orang yang tidak memiliki gambaran prolaps organ panggul pada 3 bulan pascapersalinan.Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor risiko prolaps organ panggul pascapersalinan vaginal di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas faktor intrinsik (usia ibu, panjang genital hiatus maupun perineal body), dan ekstrinsik (paritas, indeks massa tubuh overweight dan obes, kenaikan berat badan selama hamil >15 kg, serta dilakukan episiotomi dan terjadi robekan perineum). Upaya pencegahan terutama edukasi, perbaikan gaya hidup, pengendalian indeks massa tubuh, pengaturan diet, olahraga penguatan otot dasar panggul, pembatasan jumlah kehamilan dan persalinan, serta pertolongan persalinan sesuai Asuhan persalinan normal. Kata kunci: Disfungsi dasar panggul, faktor risiko, persalinan vaginal, prolaps organ panggul |
---|---|
ISSN: | 2338-6223 0126-074X 2338-6223 |
DOI: | 10.15395/mkb.v50n2.1321 |