PENGGUNAAN ANTIBIOTIK TERHADAP LUARAN KLINIK PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH AKIBAT KATETERISASI

Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi didefinisikan sebagai infeksi pada pasien yang pernah atau masih menggunakan kateter indwelling (menetap). Penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, resiko efek samping, meningkatnya resistensi antibiotik dan ti...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal manajemen dan pelayanan farmasi (Journal of management and pharmacy practice) (Online) 2016-06, Vol.6 (2), p.75-82
Hauptverfasser: Denia Yuni Wulandari, Djoko Wahyono, Rizka Humardewayanti Asdie
Format: Artikel
Sprache:ind
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi didefinisikan sebagai infeksi pada pasien yang pernah atau masih menggunakan kateter indwelling (menetap). Penggunaan antibiotik secara tidak rasional dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, resiko efek samping, meningkatnya resistensi antibiotik dan tingginya biaya pengobatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan antibiotik dan pengaruhnya terhadap luaran klinik pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain cohort retrospektif dengan pengambilan data secara retrospektif berdasarkan data catatan medis pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta periode Januari 2013-November 2015. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dievaluasi rasionalitas penggunaan antibiotiknya dengan metode Gyssens serta outcome klinik setelah terapi antibiotik empiris diberikan selama tiga hari. Data dianalisis dengan uji statistik Chi-square (variabel kategorik). Jumlah pasien pada penelitian ini sebanyak 63 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antobiotik empiris yang diberikan pada pasien CAUTI setelah dievaluasi dengan metode Gyssens, dari 63 pasien diketahui 49 (77,77 %) pasien penggunaannya rasional (kategori 0) dan 14 pasien (22,22 %) tidak rasional. Penggunaan antibiotik rasional pada pasien infeksi saluran kemih akibat kateterisasi memberikan luaran klinik lebih baik dibandingkan dengan pasien yang mendapatkan antibiotik tidak rasional. Kata kunci: Infeksi saluran kemih akibat kateterisasi, antibiotik, rasionalitas, luaran klinik, metode Gyssens
ISSN:2088-8139
2443-2946
DOI:10.22146/jmpf.259