IMPLEMENTASI REFUGIA SEBAGAI TANAMAN UTAMA PADA PERANCANGAN LANSKAP TAMAN WISATA “WONGSOTIRTO AGRO PARK” KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Wongsotirto Agro Park (WA Park) merupakan salah satu objek wisata yang berpotensi dikembangkan sebagai agrowisata yang menerapkan prinsip pertanian organik, salah satunya pengendalian hama hayati dengan tanaman refugia. Refugia selain berfungsi sebagai habitat musuh alami hama juga memiliki fungsi...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal agrotek tropika 2023-05, Vol.11 (2), p.259-268 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Wongsotirto Agro Park (WA Park) merupakan salah satu objek wisata yang berpotensi dikembangkan sebagai agrowisata yang menerapkan prinsip pertanian organik, salah satunya pengendalian hama hayati dengan tanaman refugia. Refugia selain berfungsi sebagai habitat musuh alami hama juga memiliki fungsi untuk menambah estetika tapak. Penelitian ini bertujuan untuk merancang implementasi refugia sebagai tanaman utama pada perancangan lanskap di Wongsotirto Agro Park (WA Park), Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan dengan menggunakan metode perencanaan lanskap, yaitu inventarisasi, analisis, sintesis, konsep, dan desain. Perancangan tanaman refugia sebagai tanaman utama pada tapak WA Park dapat mengoptimalkan fungsi estetika refugia sebagai soft material yang dekoratif untuk menciptakan suasana semarak, serta dapat memenuhi fungsi ekologi refugia sebagai mikrohabitat buatan yang berfungsi untuk menyediakan tempat hidup, makanan, dan inang alternatif bagi musuh alami hama di lahan budidaya sekitar tapak. Implementasi refugia pada taman wisata WA Park dilakukan dengan penanaman refugia pada area taman buah, taman sayur, sawah organik, bedding plant area saung, island park, tanaman border, dan taman bunga untuk menciptakan kondisi tapak yang estetis dan fungsional. |
---|---|
ISSN: | 2337-4993 2620-3138 |
DOI: | 10.23960/jat.v11i2.7187 |