Hubungan Reactive Oxygen Species (ROS), Superoxide Dismutase (SOD) dengan Protein α-Sinuklein-Larut Air pada Batang Otak Tikus yang Diinduksi Rotenon

Abstrak Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegeneratif dengan ganggunan gerak bila kematian neuron dopaminergik lebih dari 70%. Paparan neurotoksin diduga menjadi penyebab terjadinya Parkinson sporadik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi stres oksidatif pada batang otak tikus Wis...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Global Medical & Health Communication 2015-09, Vol.3 (2), p.83-92
Hauptverfasser: Yulianti, Arief Budi, Sumarsono, Sony Heru, Ridwan, Ahmad, Yusuf, Ayda T
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Abstrak Parkinson adalah salah satu penyakit neurodegeneratif dengan ganggunan gerak bila kematian neuron dopaminergik lebih dari 70%. Paparan neurotoksin diduga menjadi penyebab terjadinya Parkinson sporadik. Tujuan penelitian ini adalah menentukan kondisi stres oksidatif pada batang otak tikus Wistar yang diinduksi rotenon. Metode penelitian eksperimental dengan menggunakan tikus Wistar jantan. Penelitian dilakukan di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) periode Januari 2011–November 2013. Variabel bebas yaitu kelompok tikus, lama perlakuan, waktu pengamatan, dan lokasi di batang otak. Variabel terikat yaitu konsentrasi superoxide dismutase (SOD), konsentrasi protein α-sinuklein-larut air, dan densitas reactive oxygen species (ROS). Densitas ROS berbeda secara signifikan antara kelompok perlakuan (p=0,029), waktu pengamatan (p=0,0001), dan lokasi di batang otak (p=0,001). Konsentrasi SOD tidak berbeda secara signifikan antarkelompok perlakuan (p=0,566), waktu pengamatan (p=0,441), dan lokasi di batang otak (p=0,091). Konsentrasi protein α-sinuklein-larut air berbeda secara signifikan antarkelompok perlakuan (p=0,001) dan waktu pengamatan (p=0,001), tetapi tidak berbeda secara signifikan pada lokasi di batang otak (p=0,625). Densitas ROS relatif tertinggi pada hari ke-10 dan ke-40. Sementara itu, konsentrasi SOD pada hari ke-10 dan ke-40 relatif rendah, sedangkan konsentrasi protein α-sinuklein-larut air pada hari ke-10 relatif tinggi dibanding dengan hari ke-40. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa stres oksidatif pada batang otak tikus Wistar yang diinduksi rotenon berpengaruh pada struktur protein α-sinuklein. Kata kunci: Batang otak, protein α-sinuklein, ROS, rotenon, SOD, stres oksidatif   The Relationship among Reactive Oxygen Species (ROS), Superoxide Dismutase (SOD), and α-Synuclein Protein-Water Soluble in Wistar Rat's Brainstem Treated with Rotenone Abstract Parkinson is the neurodegenerative disease with movement disordered, if the dopaminergic neurons dead more than 70%. Neurotoxins exposure is predicted cause sporadic Parkinson. The research aim was to determine oxidative stress stage in the brainstems Wistar rat’s treated-rotenone. An experimental study using male Wistar rats. The study was held in School of Life Sciences and Technology during January 2011–November 2013. The independent variables: groups of rats, long treatment, observation time, and location in the brainstem. The dependent variables: superoxide dismutase (SOD) conce
ISSN:2301-9123
2460-5441
DOI:10.29313/gmhc.v3i2.1508