SPATIAL MULTI CRITERIA EVALUATION DAN WEIGHTED LINEAR COMBINATION UNTUK EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KAKAO: KASUS DESA NGLANGGERAN - DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tujuan utama penelitian ini adalah menerapkan dua metode untuk menetapkan kelas kesesuaian lahan Kakao di Desa Nglanggeran. Metode yang digunakan adalah Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) dan Weighted Linear Combination (WLC) dengan menggunakan parameter evaluasi lahan: curah hujan, kelerengan...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem 2023-03, Vol.11 (1), p.102-112
Hauptverfasser: Wahyu W, Antonius, Ngadisih, Ngadisih, Setyawan, Chandra, Khoiru Zaki, Muhamad
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Tujuan utama penelitian ini adalah menerapkan dua metode untuk menetapkan kelas kesesuaian lahan Kakao di Desa Nglanggeran. Metode yang digunakan adalah Spatial Multi-Criteria Evaluation (SMCE) dan Weighted Linear Combination (WLC) dengan menggunakan parameter evaluasi lahan: curah hujan, kelerengan, temperatur, pH tanah, tekstur tanah, kandungan bahan organik tanah, dan parameter ekonomi (jarak dari jalan dan pasar). Alat yang digunakan untuk penelitian yaitu seperangkat komputer, ArcGIS 10.3, kamera drone (DJI Phantom 4 Pro V2), peralatan laboratorium untuk menganalisis jenis tanah, dan sekop & ring sampler untuk pengambilan sampel tanah. Bahan yang diperlukan dalam penelitian yaitu sampel tanah dari 10 titik kebun kakao yang ada di Desa Nglanggeran untuk menentukan tekstur, kandungan bahan organik dan pH tanah. Selain itu, penelitian ini menggunakan shapefile peta Desa Nglanggeran, data DEMNAS, dan data iklim. Terdapat tiga penggunaan lahan yang dijadikan target evaluasi lahan yaitu agroforestri, semak, dan lahan tadah hujan seluas 518,66 Ha (64,6% dari total luas wilayah desa). Penelitian ini memodifikasi pembagian kelas, pembobotan, dan skoring dari setiap parameter yang digunakan. Validasi metode SMCE dan WLC dilakukan dengan ratio pixel kebun kakao dan kelas kesesuaian lahan. Penelitian ini menetapkan bahwa sebagian besar wilayah di Desa Nglanggeran merupakan daerah dengan kelas kesesuaian kurang baik untuk budidaya kakao. Lahan dengan kelas sangat sesuai (S1) seluas 14,9% dari total target area. Lahan dengan kategori marginal (S2 dan S3) 49,3% dari total luas wilayah desa. Sedangkan lahan dengan kelas kesesuaian tidak sesuai (N)  0,4% dari total luas wilayah desa. Faktor yang menjadi pembatas kesesuaian lahan Kakao di Nglanggeran (N) adalah kelerengan lahan yang curam, nilai pH tanah yang rendah, dan tekstur tanah yang kurang sesuai di daerah tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mendorong untuk melakukan rekayasa/modifikasi kelerangan lahan dan sifat tanah dengan bahan pengkondisi tanah. Penelitian ini membuktikan bahwa metode SMCE dan WLC dapat diterima untuk menilai kesesuaian lahan kakao di Nglanggeran.
ISSN:2301-8119
2443-1354
DOI:10.29303/jrpb.v11i1.438