Pemulihan Identitas Naratif Korban Kekerasan Seksual
Sebagai peristiwa traumatis, kekerasan seksual melumpuhkan identitas korban sehingga menjadikan korban kehilangan keberdayaan sebagai manusia. Namun, identitas korban-korban kekerasan seksual itu dapat dipulihkan. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam artikel ini adalah apa yang memungkinkan, secara f...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Societas (Jakarta) 2021-11, Vol.8 (2) |
---|---|
Hauptverfasser: | , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Sebagai peristiwa traumatis, kekerasan seksual melumpuhkan identitas korban sehingga menjadikan korban kehilangan keberdayaan sebagai manusia. Namun, identitas korban-korban kekerasan seksual itu dapat dipulihkan. Pertanyaan yang ingin dijawab dalam artikel ini adalah apa yang memungkinkan, secara filosofis dan teologis, pemulihan atau perubahan identitas korban (victim) menjadi identitas penyintas tertebus (redeemed survivor). Artikel ini akan berupaya menjawab pertanyaan tersebut dari sudut pandang filsafat Paul Ricoeur mengenai identitas naratif sebagai kerangka (form) dan teologi Miroslav Volf mengenai ingatan kudus (sacred memory) dalam sejarah keselamatan sebagai isi (matter) dari identitas penyintas tertebus. Tesis dalam artikel ini adalah pemulihan atau perubahan identitas korban menjadi penyintas tertebus dimungkinkan melalui pemulihan identitas naratif korban yang berisi memori suci (sacred memory) dalam paradigma naratif sejarah keselamatan Kristen. |
---|---|
ISSN: | 2407-0556 2599-3267 |
DOI: | 10.33550/sd.v8i2.259 |