OPTIMALISASI USAHATANI PADI DAN SAYURAN PADA MUSIM GADU DI KOTA SINGKAWANG

Program diversifikasi memberikan keuntungan berupa meminimumkan resiko, menghindari akibat buruk dinamika pasar dan sebagai sumber pertumbuhan baru. Petani di Kota Singkawang sudah lama melakukan diversifikasi pada lahan sawah mereka dengan memasukkan usahatani sawi (Brassica juncea) dan mentimun (C...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Social Economic of Agriculture 2014-04, Vol.2 (2)
Hauptverfasser: Puspitasari, Erli, Kusrini, Novira, ., Nurliza
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Program diversifikasi memberikan keuntungan berupa meminimumkan resiko, menghindari akibat buruk dinamika pasar dan sebagai sumber pertumbuhan baru. Petani di Kota Singkawang sudah lama melakukan diversifikasi pada lahan sawah mereka dengan memasukkan usahatani sawi (Brassica juncea) dan mentimun (Cucumis sativus L). Produksi sawi dan mentimun di Kota Singkawang lebih tinggi dibandingkan jenis sayuran lainnya hal ini menunjukkan bahwa kedua jenis sayuran tersebut memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan petani, sedangkan padi diusahakan sebagai sumber beras keluarga petani. Tujuan penelitia ini adalah untuk mengetahui pendapatan maksimum dari usahatani padi dan sayuran (sawi dan mentimun), produksi optimal, alokasi sumber daya produksi dan kisaran perubahan harganya dalam kondisi optimal dalam usahatani tersebut. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan menggunakan alat analisa Linear Programming POM-QM for Windows3, model fungsi tujuan (Zmax) = C1X1 + C2X2 + C3X3 dengan keterbatasan sumber daya produksi (constrain) berupa lahan, benih, pupuk urea, pupuk NPK dan tenaga kerja (HOK). Analisis sensitivitas dilakukan guna mengetahui kepekaan perubahan sumberdaya produksi dengan tidak mengubah pendapatan optimal usahatani tersebut. Penggunaan lahan, pupuk NPK dan tenaga kerja belum optimal atau belum sepenuhnya dimanfaatkan sementara ketersediaannya ditingkat petani berlebih, sehingga dalam kondisi optimal penggunaan lahan, pupuk NPK dan tenaga kerja perlu ditambah dari persediaan yang ada. Benih dan pupuk urea merupakan sumber daya yang langka karena dalam kondisi optimal semua persediaan habis terpakai. Tingkat pendapatan setelah dilakukan optimalisasi adalah sebesar Rp. 18.294.980,00 lebih besar dari pendapatan aktual petani sebesar Rp. 12.665.325,00. Kata kunci: Diversifikasi, pendapatan optimal, status sumber daya dan selang kepekaan perubahan sumber daya
ISSN:2252-3820
2579-3268
DOI:10.26418/j.sea.v2i2.5133