Faktor Ideasi dalam Proses Kreasi Seniman Lukis Jelekong
Alih keterampilan yang dilakukan secara turun-temurun dalam komunitas pelukis Jelekong yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni formal telah berlangsung selama 50 tahun dan menghasilkan karakter khas dari lukisan Jelekong yang secara konsisten dipraktekkan dalam memproduksi karya lukis. Tu...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Mudra : jurnal seni budaya 2020-10, Vol.35 (3), p.360-375 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Alih keterampilan yang dilakukan secara turun-temurun dalam komunitas pelukis Jelekong yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni formal telah berlangsung selama 50 tahun dan menghasilkan karakter khas dari lukisan Jelekong yang secara konsisten dipraktekkan dalam memproduksi karya lukis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor ideasi seniman lukis Jelekong yang tidak memiliki latar belakang pendidikan seni formal agar membangun pemahaman mengenai proses kreasi pada konteks pewarisan keahlian melukis secara turun-temurun. Penelitian ini menganalisis proses kreasi pada ideasi tahap awal dengan metode verbal report, melalui analisis jaringan konsep asosiatif dari pengalaman subjek saat menggambar sketsa, image analysis dan analisis faktor. Dari hasil analisis, 10 pelukis Jelekong yang diteliti dalam pikirannya saat proses menggambar sketsa mengarah kepada harmoni yang diindikasikan melalui jarak rumah yang berdekatan, penempatan objek yang umumnya berjumlah dua di sisi kanan dan kiri, perbedaan warna objek jauh dan dekat, alam yang ideal dengan adanya awan, bentuk figuratif dan benda alam lainnya, perbedaan garis untuk memberikan tekstur, perbedaan profesi, perbedaan aktifitas, serta komposisi yang seimbang. Ketika menggambar sketsa, pelukis juga mempertimbangkan ketenangan yang diindikasikan melalui suasana yang sepi dengan tidak adanya unsur alam yang rusak, seperti kekeringan namun suasana yang sejuk, ingatan seniman akan suasana alam yang sejuk dan tenang, serta gambar-gambar dengan ruang yang luas, seperti penggambaran satu rumah dan sangat jarang menggambar banyak makhluk hidup. Faktor ideasi dalam proses kreasi seniman lukis Jelekong cenderung mempraktikkan peniruan atau mencontoh karya yang telah dibuat sebelumnya dan sangat jarang ditemukan unsur kebaruan, sehingga seringkali menemukan harmoni dan ketenangan pada setiap karya. |
---|---|
ISSN: | 0854-3461 2541-0407 |
DOI: | 10.31091/mudra.v35i3.971 |