Eating sweet foods habit and other factors that related to obesity on civil pilot in Indonesia

Latar belakang: Obesitas pada penerbang dapat menyebabkan inkapasitas mendadak dalam penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan makanan manis dan faktor lainnya yang berpengaruh terhadap penerbang sipil obes di Indonesia. Metode: Desain potong lintang dengan sampel total...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Health science journal of Indonesia 2016-12, Vol.7 (2), p.134-139
Hauptverfasser: Nasution, Risnandar, Herqutanto, Herqutanto, Yuliana, Yuliana
Format: Artikel
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Latar belakang: Obesitas pada penerbang dapat menyebabkan inkapasitas mendadak dalam penerbangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan makan makanan manis dan faktor lainnya yang berpengaruh terhadap penerbang sipil obes di Indonesia. Metode: Desain potong lintang dengan sampel total dari data sekunder penerbang sipil yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala pada periode April 2016. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik demografi, pekerjaan, kebiasaan makan makanan manis, kebiasaan olahraga dan riwayat obesitas dalam keluarga. Penerbang dikategorikan sebagai obes I (IMT:25,0-29,9 kg/m2) dan Obes II (IMT: > 30,0 kg/m2). Kebiasaan makan makanan manis dikategorikan menjadi empat kategori yaitu hampir tidak pernah, 1-3 kali/minggu, 4-5 kali/minggu, dan hampir setiap hari. Analisis menggunakan regresi Cox dengan waktu yang konstan. Hasil: Dari 644 data penerbang sipil yang dikumpulkan, sebanyak 256 data yang memenuhi kriteria untuk dianalisis. Sebanyak 55 penerbang (21,48%) mengalami obes II. Kebiasaan makan makanan manis dan status pernikahan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan risiko obes II. Jika dibandingkan dengan subjek yang hampir tidak pernah makan makanan manis, subjek yang memiliki kebiasaan makan makanan manis1-3x/minggu memiliki risiko 50% lebih rendah mengalami obes II (RRa=0,50; 95% CI= 0,30-0,85; p=0,011), subjek yang memiliki kebiasaan makan makanan manis 4-5x/minggu memiliki risiko 68% lebih rendah mengalami obes II (RRa= 0,32; 95% CI= 0,12-0,83; p=0,020). Selanjutnya jika dibandingkan dengan subjek yang tidak menikah, subjek yang menikah memiliki risiko 38% lebih rendah mengalami obes II.(RRa=0,62; 95% CI=0,38-0,99; p=0,046).Kesimpulan: Kebiasaan makan makanan manis dan status pernikahan berpengaruh terhadap risiko obes II diantara penerbang sipil obes di Indonesia. (Health Science Journal of Indonesia 2016;7(2):134-139) Kata kunci: Obes, Kebiasaan makan makanan manis, pilot sipil, Indonesia Abstract Background: Obesity in pilot can cause sudden incapacity in flight. This study is purposed to determine factors that affecting obesity on civil pilot in Indonesia. Methods: Cross-sectional design amongst male civil pilots who conducted periodic medical examinations in April 2016 at Aviation Medical Center. Data was collected for this study included demographic characteristics, occupation, habit of eating sweet foods, exercise and family history of obesity. Pilot was categorized as obese I when BMI: 25.0- 29.9 kg
ISSN:2087-7021
2338-3437
DOI:10.22435/hsji.v7i2.5437.134-139