Pengembangan Tes Bentuk Soal Pilihan Ganda dan Uraian Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) pada Ranah Kognitif Mata Pelajaran Pemrograman Dasar (Studi pada SMK Negeri 12 Malang)
Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan tes. Dilihat dari survei internasional pada tahun 2018 (PISA), negara Indonesia menempati nilai terendah di Dunia karena soal yang digunakan masih belum mengukur Higher Order Thinking Skillls (HOTS). Pada penelitian ini dilakukan pengembangan tes dengan ben...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal teknologi informasi dan ilmu komputer (Online) 2023-02, Vol.10 (1), p.1-10 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan tes. Dilihat dari survei internasional pada tahun 2018 (PISA), negara Indonesia menempati nilai terendah di Dunia karena soal yang digunakan masih belum mengukur Higher Order Thinking Skillls (HOTS). Pada penelitian ini dilakukan pengembangan tes dengan bentuk soal pilihan ganda dan uraian yang menggunakan indikator HOTS pada ranah kognitif seperti menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode research and development (R&D) dengan model formative research dari Tessmer, yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu preliminary¸ self evaluation, protoyping, dan field test. Hasil tahap preliminary yaitu telah menentukan subjek dan tempat penelitian yang berada di SMK Negeri 12 Malang, namun pelaksanaan pengujian dilakukan secara daring karena adanya Pandemi COVID-19. Tahap self evaluation menghasilkan desain soal yang disebut dengan prototype I. Tahap Prototyping menghasilkan soal yang telah diperbaiki pada uji ahli dan uji one-to-one yang disebut dengan prototype II, pada Uji small group tidak terdapat perbaikan karena mendapatkan respon positif dari peserta didik. Hasil pengujian field test yaitu terkumpul data sebanyak 29 orang, lalu dilakukan penskoran dan analisis kualitas soal. Hasil analisis kognitif peserta didik memiliki rata-rata cukup baik, sedangkan hasil analisis HOTS pada indikator menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta adalah sangat kurang. Hal tersebut disebabkan karena peserta didik tidak mampu menjawab soal dengan baik dan banyak menjawab secara asal-asalan. Oleh karena itu perlu adanya pembiasaan menjawab soal dengan kriteria HOTS agar dapat melatih kognitif dan kemampuan berpikir tingkat tinggi. AbstractThe result of student learning can be known by the test. From the international survey in 2018 (PISA), Indonesia has lowest score in the world, because the questions used still not measured Higher Order Thinking Skills (HOTS). In this study, the development of test was carried out with the type of multiple choice questions and descriptions, using HOTS indicators in the cognitive domain such as analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6). The method used in this study is research and development (R&D) method with the formative research model from Tessmer, which consist of 4 development stages namely preliminary¸ self evaluation, protoyping, and field test. The result of the preliminary stage has been determined the subject and |
---|---|
ISSN: | 2355-7699 2528-6579 |
DOI: | 10.25126/jtiik.2022934955 |