Pendidikan multi kultural berbasis kearifan lokal (studi di SMA Negeri 1 Narmada)
Penulisan artikel ini bagian dari master tesis yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagian dari pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal sebagaimana dipraktikan di SMA N 1 Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitativ. Subyek dalam penelitian in...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Harmoni Sosial (Yogyakarta) 2018-12, Vol.5 (2), p.202-212 |
---|---|
Hauptverfasser: | , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Penulisan artikel ini bagian dari master tesis yang bertujuan untuk mendeskripsikan bagian dari pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal sebagaimana dipraktikan di SMA N 1 Narmada, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitativ. Subyek dalam penelitian ini adalah kepala sekola, guru, siswa dan staf non-akademik lainya yang ada di lingkugan sekolah. hasil penelitian ini menunjukan 4 (empat) temuan utama: (1) imtaq dan kegiatan peduli sosial (wales/bales) sebagai nilai utama dari pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal; (2) Alam takambang jari guru as mode pembelajaran; (3) gendang baleq sebagai bagian dari pendidikan multikultural berbasis kearifan lokal bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai harmonisasi dalam perbedaan; (4) kultur sekolah sebagai pondasi proses sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai multikultural berbasis kearifan lokal.Kata Kunci: pendidikan multikultural, kearifan lokal. MULTICULTURAL EDUCATION BASED ON LOCAL WISDOM (STUDY AT STATE SENIOR HIGH SCHOOL 1 IN NARMADA)AbstractThe article written as part of master thesis-aimed to investigate the forms of the multicultural education based on local wisdom as it practiced at State Senior High School 1 in Narmada, West Lombok. The study was pursued under the qualitative approach. The subject of the research is Headmaster, teacher, students and other non-academic staffs of the school. The research result 4 (four) main findings: (1) Imtaq and social care activities (wales/bales) as the fundamental values of multicultural education based on the local wisdom; (2) Alam Takambang Jari Guru as learning model; (3) Gendang Beleq as a form of multicultural education based on the local wisdom as an attempt of harmonization of togetherness in difference; (4) school culture is the basic foundation of the socialization and internalization process of multicultural education based on the local wisdom.Keywords: multicultural education, local wisdom, |
---|---|
ISSN: | 2356-1807 2460-7916 |
DOI: | 10.21831/hsjpi.v5i2.10463 |