COPING CAPACITY MASYARAKAT DAS GENDOL DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI MERAPI (Coping Capacity of Watershed Gendol Community in Facing The Merapi Eruption)

ABSTRAK Erupsi gunungapi merupakan bencana yang potensial terjadi di Indonesia, salah satunya adalah Gunung Merapi di Pulau Jawa. Pada tahun 2010 terjadi erupsi Gunungapi Merapi yang termasuk paling dahsyat selama 10 tahun terakhir. Akibatnya, terjadi kerusakan di berbagai bidang seperti permukiman,...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Manusia dan lingkungan : jurnal Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada 2014-05, Vol.21 (1), p.106-113
Hauptverfasser: Sri Rahayu Budiani, Siti Puji Lestariningsih, Priliani Gamayanti
Format: Artikel
Sprache:ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:ABSTRAK Erupsi gunungapi merupakan bencana yang potensial terjadi di Indonesia, salah satunya adalah Gunung Merapi di Pulau Jawa. Pada tahun 2010 terjadi erupsi Gunungapi Merapi yang termasuk paling dahsyat selama 10 tahun terakhir. Akibatnya, terjadi kerusakan di berbagai bidang seperti permukiman, pertanian, dan infrastruktur. Kerusakan terbesar terjadi di DAS Gendol, baik karena awan panas maupun lahar dingin. Dalam rangka menghadapi kemungkinan erupsi dimasa mendatang diperlukan analisis kemampuan masyarakat menghadapi bencana (coping capacity) untuk menyusun rencana strategis mitigasi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sumberdaya, kesiapan dan proses evakuasi, serta coping capacity masyarakat DAS Gendol dalam mengahadapi erupsi Merapi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik wawancara terhadap  28 kepala dusun sebagai sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumberdaya paling tinggi terdapat di KRB I di DAS Gendol, sedangkan yang terendah di KRB III. Hal ini dikarenakan kekurangan sarana transportasi dan informasi di KRB III. Lain halnya di KRB I, akses jalan, transporatasi, dan informasi lebih mudah dijangkau.Kesiapan dan berlangsungnya proses evakuasi yang paling baik terjadi di KRB II dan III karena zonasi tersebut paling rawan sehingga evakuasi dilakukan lebih awal dibandingkan KRB I yang dianggap aman. Kendala yag dihadapi saat evakuasi di KRB III adalah penempatan lokasi pengungsian. Berdasarkan sumberdaya dan kesiapan proses evakusi, kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana (coping capacity) yang paling tinggi terdapat di KRB II, sedangkan terendah justru di KRB III. Tingkat coping capacity rendah justru dusun-dusun yang berbatasan dengan Sungai Gendol, yang merupakan daerah rawan terkena dampak banjir lahar dingin. Dusun-dusun tersebut meliputi Dusun Banaran, Batur, Gading, Jelapan, Kejambon Lor, dan Ngepringan    ABSTRACT Volcanic eruption is potential disaster in Indonesia, for example is Mount Merapi in Java Island. In the 2010 occured the most powerful eruption of Merapi volcano over the last 10 years.as a result, there is damage in various areas such as settlement, agriculture and infrastructure. The greatest damage occured in the watershed Gendol, either because the hot clouds and cold lava. In order to face the possibility of the future eruptions required the analysis ability of communities facing disaster (coping capacity) to develop a strategic plan mitigation. This researc
ISSN:0854-5510
2460-5727
DOI:10.22146/jml.18518