Alat Pengendali Temperatur dan pH Untuk Optimalisasi Pembuatan Nata De Coco

Absrak-Salah satu serat alam yang memiliki pontensi ialah serat Nata de coco atau lebih dikenal dengan sari kelapa. Nata de coco merupakan bahan yang umum dijumpai di indonesia dan pembuatannya sendiri tidak terlalu rumit. Nata de coco merupakan produk komersial dalam industri makanan, dan sangat po...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Journal of electrical engineering and computer 2023-04, Vol.5 (1), p.42-48
Hauptverfasser: Kurniawan, Moh Iqbal, Zulkarnaen, Rena Roy, Basri, Hasan
Format: Artikel
Sprache:eng ; ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Absrak-Salah satu serat alam yang memiliki pontensi ialah serat Nata de coco atau lebih dikenal dengan sari kelapa. Nata de coco merupakan bahan yang umum dijumpai di indonesia dan pembuatannya sendiri tidak terlalu rumit. Nata de coco merupakan produk komersial dalam industri makanan, dan sangat populer karena membuat pencernaan lebih lancar dan cocok untuk menu diet. Ini karena gajihnya yang tinggi. Secara kimiawi, serat yang berkembang dalam nata adalah selulosa. Di sisi lain, penelitian tentang selulosa telah sangat luas, baik pada senyawa selulosa itu sendiri maupun pada senyawa turunannya. Nata de coco adalah makanan yang terbuat dari air kelapa. Nata digunakan untuk mendemonstrasikan perkembangan gel atau agar terapung yang dibawa oleh jamur Acetobacter xylinum pada lapisan luar media yang mengandung sumber karbon (gula), hidrogen, nitrogen, dan asam. Nata sebagai lapisan tebal mengandung 35-62% selulosa, berwarna putih dan keras. Selulosa yang terbentuk selama pematangan adalah kelas polisakarida mikroba yang terdiri dari filamen selulosa yang dibawa oleh Acetobacter xylinum dan diikat oleh mikrofibril. penelitian ini akan mengkaji proses pembuatan dan kelayakan fermentasi air kelapa dalam produksi Nata de coco, selain itu juga akan mempelajari kadar glukosa dan waktu optimum untuk kekentalan nata selama proses pembuatan Nata de coco. Proses fermentasi Nata de coco,dengan keterbatasan pengontrolan Nata de coco maka di buat alat pengendali temperatur dan pH untuk optimalisasi pembuatan Nata de coco, sebagai tujuan untuk mengetahui optimalisasi suhu 29 C° sampai 30 C° dan membutuhkan keasamaan (pH) nata dapat terbentuk pada pH optimal 3,7-5. pH netral.Abstract—One of the natural fibers that have potential is Nata de coco fiber or better known as coconut juice. Nata de coco is a common ingredient in Indonesia and the manufacture itself is not too complicated. Nata de coco is a commercial product in the food industry, and is very popular because it makes digestion easier and is suitable for diet menus. This is because of the high salary. Chemically, the fiber that develops in nata is cellulose. On the other hand, research on cellulose has been very extensive, both on the cellulose compound itself and on its derivative compounds. Nata de coco is a food made from coconut water. Nata is used to demonstrate the development of a gel or floating agar carried by the fungus Acetobacter xylinum on the outer layer of media containing carbon (sugar), hydrogen, ni
ISSN:2715-0410
2715-6427
DOI:10.33650/jeecom.v5i1.4609