Pengaruh Edukasi Gizi Melalui Akun Instagram Dalam Meningkatkan Pengetahuan Anemia
Remaja putri termasuk kelompok yang beresiko mengalami anemia gizi besi. Remaja putri mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi terutama zat gizi besi. Hal ini terjadi akibat dari siklus menstruasi yang mulai terjadi pada fase remaja putri. Selain itu, remaja putri mulai memperhatikan bentuk tubuh se...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Citra delima (Online) 2023-10, Vol.7 (2), p.98-104 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Remaja putri termasuk kelompok yang beresiko mengalami anemia gizi besi. Remaja putri mengalami peningkatan kebutuhan zat gizi terutama zat gizi besi. Hal ini terjadi akibat dari siklus menstruasi yang mulai terjadi pada fase remaja putri. Selain itu, remaja putri mulai memperhatikan bentuk tubuh sehingga menjalani diet yang berlebihan. Salah satu faktor penyebab terjadinya perilaku tersebut adalah pengetahuan anemia yang rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan edukasi pengetahuan anemia pada remaja putri. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah melalui Instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh edukasi gizi melalui media sosial Instagram terhadap pengetahuan anemia remaja putri di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Metode penelitian ini menggunakan desain pra eksperimental dengan one group pretest-posttest design yang melibatkan 222 sampel di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang yang dipilih dengan teknik stratified random sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wicolxon. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan rata-rata pengetahuan responden, dari skor 63,96 menjadi 72,64. Uji statistik menunjukkan terjadinya peningkatan pengetahuan (p-value 0,000). Tidak ada perbedaan signifikan tingkat pengetahuan anemia mahasiswi antar jurusan. Edukasi melalui akun Instagram berpengaruh terhadap pengetahuan anemia mahasiswi di Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Peneliti selanjutnya dapat menjadikan remaja putri yang berada di masa awal (12-15 tahun) untuk menjadi subjek penelitian berikutnya. |
---|---|
ISSN: | 2087-2240 2655-0792 |
DOI: | 10.33862/citradelima.v7i2.374 |