Hubungan Tingkat Spiritual dengan Kejadian Quarter Life Crisis pada Mahasiswa Tingkat Akhir
Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life cris...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal kesehatan komunitas (Journal of community health) (Online) 2022-12, Vol.8 (3), p.390-396 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Pendahuluan: Quarter life crisis merupakan fenomena yang terjadi pada usia 20-an tahun. Spiritual disebut sebagai salah satu faktor yang berhubungan dengan quarter life crisis. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat spiritual individu dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Metode: Desain penelitian yang digunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di salah satu perguruan tinggi di Riau terhadap 224 mahasiswa tingkat akhir dari sepuluh fakultas dengan menggunakan teknik proporsional random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner Spiritual Well-Being Questionnaire (SWBQ) dan Quarter life crisis dengan nilai validitas (0,466-0,757) dan (0,496-0,858). Uji deskriptif sederhana dan uji chi-square digunakan dalam analisa data. Hasil Penelitian: Tingkat spiritual mahasiswa berada pada tingkat rendah sebanyak 31 mahasiswa (13,8%), tingkat sedang sebanyak 148 mahasiswa (66,1%), dan tingkat tinggi sebanyak 45 mahasiswa (20,1%). Dimensi spiritual bagian personal merupakan bagian yang paling rendah diantara dimensi lainnya. Mahasiswa yang mengalami quarter life crisis sebanyak 193 (86,2%). Hasil uji statistik didapatkan p value (0,000) < α (0,05), yang berarti adanya hubungan signifikan antara tingkat spiritual dengan kejadian quarter life crisis pada mahasiswa tingkat akhir. Kesimpulan: Spiritual adalah hal penting bagi mahasiswa dalam upaya mencegah quarter life crisis. Diperlukan suatu upaya dalam meningkatkan spiritual mahasiswa tingkat akhir terutama pada bagian personal untuk mencegah terjadinya quarter life crisis. |
---|---|
ISSN: | 2088-7612 2548-8538 |
DOI: | 10.25311/keskom.Vol8.Iss3.1289 |