SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN POLISULFON DAN SELULOSA ASETAT DARI LIMBAH FILTER ROKOK

Membran merupakan salah satu teknologi pengolahan air untuk menyaring partikel-partikel dalam air. Polisulfon (PSf) adalah polimer yang umum digunakan untuk membuat membran ultrafiltrasi. Namun, permasalahan utama PSf adalah sifatnya yang hidrofobik sehingga menyebabkan rendahnya permeabilitas serta...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal teknologi pertanian (Online) 2024-08, Vol.25 (2), p.129-140
Hauptverfasser: Zulfa Musyaffa, Amirah, Fadillah, Nurul, Maina Idriss, Ibrahim, Agung Nugroho, Wahyunanto, Roil Bilad, Muhammad, Wibisono, Yusuf
Format: Artikel
Sprache:eng ; ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Membran merupakan salah satu teknologi pengolahan air untuk menyaring partikel-partikel dalam air. Polisulfon (PSf) adalah polimer yang umum digunakan untuk membuat membran ultrafiltrasi. Namun, permasalahan utama PSf adalah sifatnya yang hidrofobik sehingga menyebabkan rendahnya permeabilitas serta mempercepat terjadinya pengotoran. Selulosa asetat (CA) adalah material hidrofilik yang dapat menimbulkan hidrofilisitas pada membran PSf. Hampir 90% rokok diproduksi dengan filter yang berasal dari CA. Filter rokok mengandung hingga 97% CA yang dapat digunakan kembali sebagai bahan baku pembuatan membran. Fokus dari penelitian ini adalah melakukan sintesis membran melalui pendekatan metode inversi fasa dengan bahan dasar berupa polimer PSf yang dikombinasikan dengan polimer CA dari limbah filter rokok yang diharapkan dapat meningkatkan sifat hidrofilisitas membran. Variasi PSf dan filter rokok (PSf/CA) yang digunakan pada penelitian adalah 100:0, 75:25, 50:50, dan 25:75. Hasil dari membran dilakukan karakterisasi melalui analisis sudut kontak air, analisis permeabilitas membran, serta analisis gugus senyawa selulosa asetat pada membran. Nilai sudut kontak statis membran berturut-turut adalah 126,754º, 83,291º, 80,223º, 71,929º. Permeabilitas air bersih membran masing-masing adalah 4.145 L/m2.h.bar, 3.125 L/m2.h.bar, 13.145 L/m2.h.bar, dan 7.187 L/m2.h.bar.
ISSN:1411-5131
2528-2794
DOI:10.21776/ub.jtp.2024.025.02.3