Hubungan Dukungan Sosial dengan Subjective Well-Being pada Remaja yang Memiliki Orangtua Tunggal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki orangtua tunggal di kampus I Universitas Medan Area. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubun...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Diversita (Online) 2018-06, Vol.4 (1), p.1-8
1. Verfasser: Tarigan, Mustika
Format: Artikel
Sprache:eng ; ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang memiliki orangtua tunggal di kampus I Universitas Medan Area. Hipotesis yang diajukan adalah adanya hubungan positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being, dengan asumsi semakin tinggi dukungan sosial yang diperoleh, maka semakin tinggi subjective well-being pada remaja. Sebaliknya, semakin rendah dukungan sosial yang diperoleh, maka semakin rendah subjective well-being pada remaja. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 108 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala dukungan sosial yang disusun berdasarkan skala likert dan subjective well-being yang disusun berdasarkan skala semantic differential. Dalam upaya untuk membuktikan hipotesis diatas, digunakan metode analisis data korelasi product moment, dimana yang menjadi variabel X adalah dukungan sosial dan yang menjadi variabel Y adalah subjective well-being. Berdasarkan analisis data yang menggunakan analisis product moment, diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal di kampus I Universitas Medan Area. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien Rxy = 0,577 dimana  p= 0.000, berarti < 0,010. Artinya terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan subjective well-being pada remaja yang memiliki orangtua tunggal di Kampus I Universitas Medan Area dengan sumbangan dukungan sosial sebesar 0,333 atau 33 %. Dengan demikian, hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima.  
ISSN:2461-1263
2580-6793
DOI:10.31289/diversita.v4i1.1565