THE CHANGE IN THE HAGIA SOPHIA MUSEUM BY ERDOGAN: HISTORICAL PERSPECTIVE AND ITS IMPLICATIONS FOR INDONESIAN
Peristiwa Penaklukan Konstantinopel pada 1453 menjadi sorotan dunia sekarang ini salah satu pemicunya adalah presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah kebijakan status museum Hagia Sophia menjadi Masjid. Hal tersebut mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat dunia terutama dari Barat dan...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Kodifikasia 2020-12, Vol.14 (2), p.325-338 |
---|---|
Hauptverfasser: | , |
Format: | Artikel |
Sprache: | ara |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Peristiwa Penaklukan Konstantinopel pada 1453 menjadi sorotan dunia sekarang ini salah satu pemicunya adalah presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengubah kebijakan status museum Hagia Sophia menjadi Masjid. Hal tersebut mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat dunia terutama dari Barat dan Islam. Pro dan kontra muncul karena mereka menilai status Hagia Sophia merupakan warisan dunia yang tidak boleh berganti statusnya dan harus menjadi benda cagar budaya. Dari kubu yang mendukung memiliki argumentasi bahwa merupakan hak dan kebebasan suatu negara untuk merubah identitasnya dengan dukungan rakyatnya. Sementara mereka yang menolak status perubahan tersebut dikarenakan akses untuk mengunjungi tempat paling suci dan sakral akan mengalami kesulitan sehingga akan sulit untuk mengunjunginya dengan bebas. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metodologi kualitatif. Metodologi ini digunakan agar bisa menjelaskan suatu fenomena yang terjadi sekarang mengenai isu Hagia Sophia. Salah satu fenomena yang muncul di Indonesia, isu ini mendapat sorotan media nasional hingga internasional bahkan sampai viral. Sebagai umat Islam langkah yang diambil dalam mengambil keputusan yang bijak sesuai dengan sejarahnya melalui pendekatan sejarah dengan tahap heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. [The Conquest of Constantinople in 1453 is in the spotlight of the world today. One of the triggers is the Turkish president Recep Tayyip Erdogan changing the policy of the status of the Hagia Sophia museum into a mosque. This has received a tremendous response from the world community, especially from the West and Islam. Pros and cons arise because they consider the status of the Hagia Sophia to be a world heritage that cannot change its status and must become a cultural heritage object. Those from the supporting camp have argued that it is the right and freedom of a country to change its identity with the support of its people. Meanwhile, those who refuse the change of the status due to access to the most holy and sacred places will experience difficulties so that it will be difficult to visit them freely. This research is descriptive with a qualitative methodology. This methodology is used to explain a current phenomenon regarding the issue of the Hagia Sophia. One of the phenomena that have emerged in Indonesia, this issue became a prime focus of the national to the international media and even viral. As Muslims, steps are taken in making wise decisions by thei |
---|---|
ISSN: | 1907-6371 2527-9254 |
DOI: | 10.21154/kodifikasia.v14i2.2223 |