Pengukuran Kesadaran Keamanan Informasi Pegawai: Studi Kasus PT Meshindo Jayatama

Integrasi teknologi dalam organisasi meningkatkan pertukaran informasi yang membuat organisasi lebih rentan terhadap serangan siber. Laporan Publik Hasil Monitoring Keamanan Siber Bulan April 2023 Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) menyatakan terdapat 27.476.788 anomali trafik dan tertinggi adalah...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal teknologi informasi dan ilmu komputer (Online) 2024-08, Vol.11 (2)
Hauptverfasser: Abdul Gofur, Rizal Fathoni Aji, Heri Kurniawan
Format: Artikel
Sprache:ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Integrasi teknologi dalam organisasi meningkatkan pertukaran informasi yang membuat organisasi lebih rentan terhadap serangan siber. Laporan Publik Hasil Monitoring Keamanan Siber Bulan April 2023 Badan Siber dan Sandi negara (BSSN) menyatakan terdapat 27.476.788 anomali trafik dan tertinggi adalah malware sebanyak 14.235.050. Serangan cyber juga dialami oleh PT Meshindo Jayatama yang memiliki data informasi penting sebagai aset dalam mendukung kegiatan usahanya. Hasil wawancara dengan Presiden Direktur dan Manager Teknologi Informasi (TI) PT Meshindo Jayatama menyatakan bahwa telah terjadi serangan seperti Phishing dan Malware sebanyak 26 kali ditahun 2023. Dengan adanya serangan malware yang mengakibatkan terinfeksinya dokumen laporan perusahaan dan kerugian finansial yang disebabkan oleh faktor kelalaian sumber daya manusia, menjadi pertimbangan perlu untuk dilakukan pengukuran kesadaran keamanan informasi dan mengetahui area yang perlu ditingkatkan. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai metode pengumpulan data yang disusun berdasarkan Human Aspects of Information Security Questionnaire (HAIS-Q) dengan kerangka kerja Knowledge Attitude Behavior (KAB) dan penskalaan prioritas menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP). Hasil pengukuran kesadaran keamanan informasi pegawai PT Meshindo Jayatama berada dilevel “baik” dengan nilai 83,40%. Dari pengukuran tersebut, diketahui terdapat fokus area pada level “sedang” yaitu penggunaan perangkat mobile dan pengelolaan password. selanjutnya, Peneliti memberikan saran untuk diselenggarakan program pelatihan keamanan informasi dengan media yang menarik dan dilakukan secara berkelanjutan dan perlu diterapkan atau diperbaharui seluruh kebijakan terkait keamanan informasi perusahaan.
ISSN:2355-7699
2528-6579
DOI:10.25126/jtiik.20241128106