Kajian Ekologi, Sosial dan Pemanfaatan Sumber Daya Laut Kabupaten Maluku Barat Daya: Edisi Ringkasan

Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terletak di bagian paling selatan dari Segitiga Karang – kawasan yang disebut sebagai ‘jantung’ keanekaragaman hayati laut dunia – dan berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Letaknya yang strategis ini membuat Kabupaten MBD memegang banyak peranan pen...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Hauptverfasser: Estradivari Estradivari, A. Damora, Amkieltiela Amkieltiela, B. Subhan, B. Wibowo, C.N.N. Handayani, D. Daniel, F. Setiawan, H.M. Muda, H. Nanlohy, I. Dyahapsari, I.T. Hargiyatno, I. Pratiwi, I.C. Wardhana, K.T. Jan, N. Wisea, L. Louhenapessy, G.N. Ahmadia, J.L. Harris, L. Glew, M. Provost, P. Mohebalian, B. Sumiono, A. Kiklily
Format: Dataset
Sprache:eng
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext bestellen
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terletak di bagian paling selatan dari Segitiga Karang – kawasan yang disebut sebagai ‘jantung’ keanekaragaman hayati laut dunia – dan berbatasan langsung dengan Timor Leste dan Australia. Letaknya yang strategis ini membuat Kabupaten MBD memegang banyak peranan penting termasuk diantaranya melindungi ekosistem pesisir, menyediakan sumber daya ikan secara berkelanjutan, menjaga ketahanan pangan untuk lokasi lain di Indonesia dan mendukung perekonomian perbatasan nasional. Di saat banyak terumbu karang di Indonesia terancam oleh berbagai aktivitas manusia, Kabupaten MBD masih dapat menjaga lingkungan pesisirnya terlihat dari tingkat ancamannya yang masuk ke kategori menengah. Kondisi ekosistem pesisir memang masih relatif baik dan menjadi rumah bagi biota laut yang beragam dan melimpah. Besarnya potensi perikanan di Provinsi Maluku dimana Kabupaten MBD menjadi bagiannya, yaitu lebih dari 20% total potensi nasional, membuat pemerintah nasional menetapkan Provinsi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) pada tahun 2010. Meski potensinya besar, produksi perikanan di Kabupaten MBD masih jauh dari ideal, dan saat ini baru menyumbang sekitar 1% pada sektor perikanan Maluku (BPS Maluku Barat Daya, 2015). Oleh karena itu masih terbuka kesempatan besar untuk meningkatkan produksi perikanan. Tidak hanya itu, sektor pariwisata bahari juga menjadi salah satu sektor yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi kabupaten. Pengembangan kedua sektor ini sangat dimungkinkan terutama semenjak MBD ditetapkan sebagai Kabupaten baru pada tahun 2008, yang berdampak pada semakin intensifnya pengembangan wilayah pesisir termasuk diantaranya perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana dan peningkatan geliat ekonomi. Pemanfaatan sumber daya laut (SDL) oleh masyarakat setempat masih bersifat subsisten hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, dalam beberapa dekade belakangan, terutama sejak pembeli dari luar Kabupaten mulai masuk, terjadi perubahan pola pemanfaatan SDL. Sebagian dari pemanfaatan ini memiliki dampak negatif terhadap ekosistem. Oleh karena itu, terdapat tantangan untuk mengurangi dampak manusia serta melindungi ekosistem dan jasa yang disediakannya. Konservasi, termasuk perlindungan dan pengelolaan kawasan penting dan stok ikan, saat ini telah menjadi tuntutan yang harus dipenuhi sebagai jembatan atas kebutuhan ekonomi masyarakat dan keinginan untuk terus melestarikan sumber daya yang ada bagi generasi se
DOI:10.6084/m9.figshare.6987239