Aras kerusakan ekonomi (AKE) larva Ostrinia furnacalis (Lepidoptera: Crambidae) pada tiga fase pertumbuhan tanaman jagung
Penggerek batang jagung Asia, Ostrinia furnacalis (Guenée) merupakan hama penting tanaman jagung dan telah tersebar luas di wilayah Asia-Pasifik termasuk Indonesia sehingga perlu dikendalikan dengan memperhatikan analisis biaya dan manfaat pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubu...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal Entomologi Indonesia 2015-09, Vol.11 (1), p.19 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | ind |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Penggerek batang jagung Asia, Ostrinia furnacalis (Guenée) merupakan hama penting tanaman jagung dan telah tersebar luas di wilayah Asia-Pasifik termasuk Indonesia sehingga perlu dikendalikan dengan memperhatikan analisis biaya dan manfaat pengendalian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepadatan populasi larva O. furnacalis terhadap tingkat kehilangan hasil pada tiga fase pertumbuhan tanaman jagung, dan untuk menghitung nilai aras luka ekonomi (ALE) larva O. furnacalis pada tiga fase pertumbuhan tanaman jagung (V10, R1, dan R2). Percobaan ditata berdasarkan rancangan petak terpisah dengan rancangan lingkungan rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Selisih bobot biji gram per tanaman antara tanaman yang tidak diinfestasi larva (kontrol) dan infestasi enam larva per tanaman untuk fase V10, R1, dan R2, masing-masing adalah 59,81, 58,76, dan 49,20 g/tanaman. Model regresi linier menunjukkan bahwa setiap pertambahan satu larva per tanaman pada fase V10, R1, dan R2 akan menurunkan hasil masing-masing 4,94%, 4,56%, dan 3,76%. Nilai ALE dikalkulasi dengan asumsi pengendalian dengan pestisida akan menurunkan populasi larva O. furnacalis sebesar 67%. Nilai ALE terendah terdapat pada fase V10 sebesar 0,31 larva per tanaman ketika biaya pengendalian Rp.125.000 per ha dan nilai tanaman Rp.12.000.000 per ha. Nilai ALE tertinggi terdapat pada fase R2 sebesar 1,24 larva per tanaman ketika biaya pengendalian Rp.250.000 per ha dan nilai tanaman Rp.8.000.000 per ha.
The Asian corn borer, Ostrinia furnacalis (Guenée) is an important economic pest of corn and is widely distributed in the Asia-Pacific region, including Indonesia. The objective of this research is to investigate the effect of infestation levels of O. furnacalis larvae per plant on corn grain yield reductions, and to determine economic injury levels (EIL) of O. furnacalis larvae at three growth stages (V10, R1, and R2) of corn. The experiment was designed in a split-plot randomized complete block with blocks replicated three times. Differences in grain weight between the uninfested and highest infestation levels (six larvae per plant) V10, R1, and R2 were 59.81; 58.76; and 49.20 g/plant, respectively. For each additional infestation by one larvae per plant at V10, R1, dan R2, there is reduction in grain weight of 4.94%, 4.56% and 3.76% respectively. The calculation of EILs was based on the proportion of yield loss per larvae per plant on three corn growth stages with the assumption that |
---|---|
ISSN: | 1829-7722 2089-0257 |
DOI: | 10.5994/jei.11.1.19 |