Masalah Psikososial Ibu Dengan Anak Stunted : Studi Deskriptif Kualitatif
Stunted telah menjadi trend masalah kesehatan anak Indonesia saat ini. Kondisi kesehatanpsikososial ibu merupakan substansi yang penting dalam ibu memiliki anak stunted.Ketidakmampuan ibu beradaptasi terhadap berbagai tekanan hidup dapat menyebabkanmasalah psikososial pada ibu. Ibu perlu mengenali m...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah 2022-12, Vol.9 (2), p.173-186 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Stunted telah menjadi trend masalah kesehatan anak Indonesia saat ini. Kondisi kesehatanpsikososial ibu merupakan substansi yang penting dalam ibu memiliki anak stunted.Ketidakmampuan ibu beradaptasi terhadap berbagai tekanan hidup dapat menyebabkanmasalah psikososial pada ibu. Ibu perlu mengenali masalah psikososial yang dialamiselama hamil dan memiliki anak sehingga berpengaruh terhadap prosesnya ibu memilikianak stunted. Tujuan penelitian ini yaitu mengeksplorasi masalah psikososial ibu dengananak stunted. Metode penelitian yang digunakan dengan penelitian kualitatif denganmenggunakan pendekatan deskriptif eksploratif, di wilayah kerja Puskesmas SudiKabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan wawancarasemi terstruktur terhadap 8 orang ibu usia 23-33 tahun yang memiliki anak stunted.Transkrip wawancara dianalisis menggunakan analisis tematik Braun dan Clarke.Adapun hasil dalam penelitian terdapat 5 tema esensial yang muncul dalam penelitian ini,anatara lain: 1) mengalami berbagai emosi negatif saat hamil, 2) merasa khawatir denganpertumbuhan dan perkembangan anak stunted, 3) ibu malu memiliki anak stunted, 4)penghasilan yang kurang membuat ibu harus bekerja, 5) berdoa dan beristighfar sebagaiusaha menenangkan hati. Sehingga dapat disimpulkan berbagai masalah psikososialdialami ibu selama dan setelah memiliki anak dengan stunted. Berbagai masalah tersebutmerujuk pada stress, kecemasan, kehilangan, dan harga diri rendah. maka terdapatimplikasi bagi praktik keperawatan yaitu perlunya pengembangan program model berupapsikoedukasi, konseling, promoting emotional support, dan homevisit pre and periconceptionintervention group |
---|---|
ISSN: | 2477-4405 2477-4405 |
DOI: | 10.33867/jka.v9i2.352 |