Gambaran Pengetahuan dan Pemahaman Siswa tentang Peranan Tikus sebagai Hewan Penular Leptospirosis

Hubungan yang tercipta antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan dapat memberikan dampak positif maupun negatif seperti terjadinya penyebaran penyakit zoonosis. Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang dianggap penting keberadaannya. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabk...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (Online) 2022-07, Vol.5 (3), p.355-364
Hauptverfasser: Zuhria, Farida Puspita, R., Shelly Kusumarini, A., Chandra Luki, B., Frida Ayu Salsana, Lestari, Putri Dwi
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Hubungan yang tercipta antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan dapat memberikan dampak positif maupun negatif seperti terjadinya penyebaran penyakit zoonosis. Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosis yang dianggap penting keberadaannya. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan karena adanya bakteri Leptospira sp. yang disebarkan melalui urine hewan yang terinfeksi. Hewan yang dapat menyebarkan bakteri Leptospira sp. yaitu sapi, anjing, babi, dan tikus. Namun hewan yang menjadi sumber utama penularan penyakit leptospira adalah tikus. Penularan leptospirosis rentan terjadi melalui air. Anak-anak rentan tertular leptospirosis ketika bermain air saat musim hujan. MIS Al Huda berada di Desa Pucakwangi yang mana sering dijumpai tikus di lingkungan tersebut. Hal ini yang mendasari diadakannya sosialisasi peranan tikus sebagai hewan penular leptospirosis di MIS Al Huda. Dari data kuisioner didapatkan hasil pengetahuan dasar siswa mengenai leptospirosis sebesar 15,38% dari kelas 4, 23,78% dari kelas 5 dan 27,50% dari siswa kelas 6. Kemudian setelah dilakukan sosialisasi, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa sebesar 83,08% pada siswa kelas 4, 66,18% pada siswa kelas 5 dan 69,98% pada siswa kelas 6.     
ISSN:2654-282X
2621-783X
DOI:10.33474/jipemas.v5i3.14124