Implementasi Komplementer Sujok Terhadap Tekanan Darah, Nadi, Respirasi, Dan Post Operative Nausea Vomititng (Ponv) Pada Pasien Pasca Bedah Dengan Spinal Anestesi

Anestesi spinal dapat menyebabkan mual muntah hal ini dikarenakan efek obat yang akan non depolarisasi pada saraf belakang yang dimana terdapat reseptor chemoreseptor triger zone. Sebesar 53,4% pada PONV di pembedahan ginekolodi yang menggunakan anestesi spinal di Indonesia dan di pembedahan seksio...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Window of health : jurnal kesehatan 2023-02, p.106-118
Hauptverfasser: Iqbal Wahyuda, Mardiono, Mardiyono, Ta’adi, Ta’adi, Pujiastuti, Rr. Sri Endang, Arwan, Arwan
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Anestesi spinal dapat menyebabkan mual muntah hal ini dikarenakan efek obat yang akan non depolarisasi pada saraf belakang yang dimana terdapat reseptor chemoreseptor triger zone. Sebesar 53,4% pada PONV di pembedahan ginekolodi yang menggunakan anestesi spinal di Indonesia dan di pembedahan seksio sesarea memiliki 60% di anestesi spinal. Upaya yang sudah dilaksanakan salah satunya adalah akupresur namun naka kejadian PONV masih terbilang cukup tinggi. Intervensi lain yang dapat menanggulangi PONV adalah intervensi komplementer sujok karena sujok mempunyai efek terapeutik yang disebabkan oleh konduksi sinyal elektromagnetik yang bisa memberikan dorongan aliran di zat-zat bikomia pada pengurangan terjadinya mual muntah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis efektifitas implementasi sujok terhadap sindrom pasca bedah pada pasien dengan anestesi spinal. Jenis penelitian yang digunakan true experiment dengan teknik sampling porpotionate random sampling. Pengambilan data melibatkan 32 responden yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu 16 sampel kelompok kontrol dan 16 sampel lainnya kelompok intervensi. Penelitian ini menggunakan implementasi sujok diberikan sebanyak 2 kali dalam 1 hari, intervensi pertama diberikan pada saat haemodinamik pasien stabil (satu jam setelah operasi dan pasien berada diruang perawatan) sedangkan intervensi kedua diberikan pada saat 24 jam setelah dilakukan intervensi pertama. Terjadi penurunan yang signifikan secara stastistik pada tekanan sistolik dengan nilai penurunan rata-rata menjadi 120,56 mmHg (p= 0,00), diastolik dengan nilai penurunan rata-rata menjadi 75,88 mmHg (p= 0,00), nadi dengan nilai penurunan rata-rata menjadi 71,25 x/menit (p= 0,00), respirasi dengan nilai penurunan rata-rata menjadi 17,00 x/menit (p= 0,00), dan skor mual muntah PONV dengan nilai penurunan rata-rata menjadi 0,44 (p= 0,00) pada hasil obsevasi ke 28 jam setelah diberikan implementasi. Pemberian implementasi sujok dengan durasi 30 menit yang di stimulus tiap 10 menit selama 3 menit yang dilakukan pada 1 jam dan 24 jam pasca bedah efektif menurunkan tekanan sistolik, tekanan diastolic, nadi, respirasi dan PONV.
ISSN:2614-5375
2614-5375
DOI:10.33096/woh.v6i1.181