PERILAKU CHEATING MAHASISWA PSIKOLOGI ISLAM STAIN KEDIRI ANGKATAN 2013 DALAM UJIAN AKHIR SEMESTER
Perilaku cheating merupakan salah satu fenomena yang sering muncul di dalam dunia pendidikan. Cheating bisa diartikan sebagai bentuk perilaku moral yang menunjukkan ketidakjujuran siswa pada saat mengikuti evaluasi. Fenomena tersebut juga terjadi pada mahasiswa STAIN Kediri angkatan 2013, padahal me...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Happiness: Journal of Psychology and Islamic Science 2022-09, Vol.1 (1), p.49-57 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Perilaku cheating merupakan salah satu fenomena yang sering muncul di dalam dunia pendidikan. Cheating bisa diartikan sebagai bentuk perilaku moral yang menunjukkan ketidakjujuran siswa pada saat mengikuti evaluasi. Fenomena tersebut juga terjadi pada mahasiswa STAIN Kediri angkatan 2013, padahal mereka sudah mendapatkan mata kuliah mengenai pentingnya kejujuran. Oleh karenanya, penelitian ini dilakukan guna mengetahui mengapa mahasiswa Psikologi Islam STAIN Kediri angkatan 2013 melakukan perilaku cheating dalam ujian akhir semester dan bagaimana bentuk perilaku cheating tersebut. Penelitian ini menggunakan sebuah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian menggunakan studi kasus. Subjek penelitian ini ada 9 orang mahasiswa dari progam studi Psikologi Islam STAIN Kediri angkatan 2013. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis data dengan teknik induktif. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan perpanjangan pengamatan, meningkatkan ketekunan, dan triangulasi dalam bentuk sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Psikologi STAIN Kediri angkatan 2013 memiliki beberapa alasan yang mendorongnya untuk melakukan perilaku cheating. Penyebab utama mereka melakukan cheating adalah karena adanya kecemasan yang berlebihan, kurang begitu memiliki motivasi belajar dan berprestasi, ambisius terhadap nilai tinggi, pikiran negatif dan harga diri tinggi. Selain itu, pengawasan yang kurang ketat, regulasi tes yang kurang memadai, termasuk jarak duduk dan sistem blacklist juga mendorong mahasiswa untuk melakukan perilaku cheating. Selain itu, dari penelitian ini juga didapat informasi bahwa subjek melakukan cheating dengan menggunakan HP atau mencontoh jawaban teman. |
---|---|
ISSN: | 2580-0671 |
DOI: | 10.30762/happiness.v1i1.328 |