Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah

Artikel ini mempertegas masalah wali nikah yang dimaksud pasal 26, dikembalikan pada pasal 2 yang menegaskan bahwa ketentuan hukum agama yang menjadi penentu utama sah atau tidaknya perkawinan. Karena pada prinsipnya seorang wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, demikian juga wanita menika...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Al-Ulum (Gorontalo) 2019-07, Vol.19 (1), p.1-26
Hauptverfasser: Lahaji, Lahaji, Ibrahim, Sulaiman
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
container_end_page 26
container_issue 1
container_start_page 1
container_title Al-Ulum (Gorontalo)
container_volume 19
creator Lahaji, Lahaji
Ibrahim, Sulaiman
description Artikel ini mempertegas masalah wali nikah yang dimaksud pasal 26, dikembalikan pada pasal 2 yang menegaskan bahwa ketentuan hukum agama yang menjadi penentu utama sah atau tidaknya perkawinan. Karena pada prinsipnya seorang wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, demikian juga wanita menikahkan wanita lainnya.Wawasan fikih Indonesia tentang hukum wali nikah telah termaktub dalam Undang-undang dan atau KHI. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, belum jelas mengatur tentang wali nikah, tetapi disyaratkan harus ada izin orangtua bagi yang menikah apabila belum berumur 21 tahun. Dalam praktek Pengadilan Agama, wali nikah merupakan keharusan untuk sahnya nikah, bahkan wali nikah itu harus dinilai pula apakah wali mujbir atau wali nasab biasa.
doi_str_mv 10.30603/au.v19i1.701
format Article
fullrecord <record><control><sourceid>crossref</sourceid><recordid>TN_cdi_crossref_primary_10_30603_au_v19i1_701</recordid><sourceformat>XML</sourceformat><sourcesystem>PC</sourcesystem><sourcerecordid>10_30603_au_v19i1_701</sourcerecordid><originalsourceid>FETCH-crossref_primary_10_30603_au_v19i1_7013</originalsourceid><addsrcrecordid>eNqVjsFqAjEURUOp0KF12X1-YMa8JO1ot6UybmRKCy7Ds5NxHjPGkkwU_94g_oCLy70H7uIw9gqiUOJdqBnG4ggLgqIU8MAyqbXM5xLUI8tAg8zFm9JPbBoCbYXWpVyAKjP2vcETBnR8ST11fOWag7OB8IP_jLEhPlo3otvx2no64RkT8Caltg4H9GlVsY97vsGB-Jp67F7YpMUh2Omtn1m-_Pr9rPI_fwjB29b8e9qjPxsQ5qpuMJqruknq6t7_BUmcTFE</addsrcrecordid><sourcetype>Aggregation Database</sourcetype><iscdi>true</iscdi><recordtype>article</recordtype></control><display><type>article</type><title>Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah</title><source>DOAJ Directory of Open Access Journals</source><creator>Lahaji, Lahaji ; Ibrahim, Sulaiman</creator><creatorcontrib>Lahaji, Lahaji ; Ibrahim, Sulaiman</creatorcontrib><description>Artikel ini mempertegas masalah wali nikah yang dimaksud pasal 26, dikembalikan pada pasal 2 yang menegaskan bahwa ketentuan hukum agama yang menjadi penentu utama sah atau tidaknya perkawinan. Karena pada prinsipnya seorang wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, demikian juga wanita menikahkan wanita lainnya.Wawasan fikih Indonesia tentang hukum wali nikah telah termaktub dalam Undang-undang dan atau KHI. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, belum jelas mengatur tentang wali nikah, tetapi disyaratkan harus ada izin orangtua bagi yang menikah apabila belum berumur 21 tahun. Dalam praktek Pengadilan Agama, wali nikah merupakan keharusan untuk sahnya nikah, bahkan wali nikah itu harus dinilai pula apakah wali mujbir atau wali nasab biasa.</description><identifier>ISSN: 1412-0534</identifier><identifier>EISSN: 2442-8213</identifier><identifier>DOI: 10.30603/au.v19i1.701</identifier><language>eng</language><ispartof>Al-Ulum (Gorontalo), 2019-07, Vol.19 (1), p.1-26</ispartof><lds50>peer_reviewed</lds50><woscitedreferencessubscribed>false</woscitedreferencessubscribed></display><links><openurl>$$Topenurl_article</openurl><openurlfulltext>$$Topenurlfull_article</openurlfulltext><thumbnail>$$Tsyndetics_thumb_exl</thumbnail><link.rule.ids>314,780,784,864,27923,27924</link.rule.ids></links><search><creatorcontrib>Lahaji, Lahaji</creatorcontrib><creatorcontrib>Ibrahim, Sulaiman</creatorcontrib><title>Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah</title><title>Al-Ulum (Gorontalo)</title><description>Artikel ini mempertegas masalah wali nikah yang dimaksud pasal 26, dikembalikan pada pasal 2 yang menegaskan bahwa ketentuan hukum agama yang menjadi penentu utama sah atau tidaknya perkawinan. Karena pada prinsipnya seorang wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, demikian juga wanita menikahkan wanita lainnya.Wawasan fikih Indonesia tentang hukum wali nikah telah termaktub dalam Undang-undang dan atau KHI. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, belum jelas mengatur tentang wali nikah, tetapi disyaratkan harus ada izin orangtua bagi yang menikah apabila belum berumur 21 tahun. Dalam praktek Pengadilan Agama, wali nikah merupakan keharusan untuk sahnya nikah, bahkan wali nikah itu harus dinilai pula apakah wali mujbir atau wali nasab biasa.</description><issn>1412-0534</issn><issn>2442-8213</issn><fulltext>true</fulltext><rsrctype>article</rsrctype><creationdate>2019</creationdate><recordtype>article</recordtype><recordid>eNqVjsFqAjEURUOp0KF12X1-YMa8JO1ot6UybmRKCy7Ds5NxHjPGkkwU_94g_oCLy70H7uIw9gqiUOJdqBnG4ggLgqIU8MAyqbXM5xLUI8tAg8zFm9JPbBoCbYXWpVyAKjP2vcETBnR8ST11fOWag7OB8IP_jLEhPlo3otvx2no64RkT8Caltg4H9GlVsY97vsGB-Jp67F7YpMUh2Omtn1m-_Pr9rPI_fwjB29b8e9qjPxsQ5qpuMJqruknq6t7_BUmcTFE</recordid><startdate>20190702</startdate><enddate>20190702</enddate><creator>Lahaji, Lahaji</creator><creator>Ibrahim, Sulaiman</creator><scope>AAYXX</scope><scope>CITATION</scope></search><sort><creationdate>20190702</creationdate><title>Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah</title><author>Lahaji, Lahaji ; Ibrahim, Sulaiman</author></sort><facets><frbrtype>5</frbrtype><frbrgroupid>cdi_FETCH-crossref_primary_10_30603_au_v19i1_7013</frbrgroupid><rsrctype>articles</rsrctype><prefilter>articles</prefilter><language>eng</language><creationdate>2019</creationdate><toplevel>peer_reviewed</toplevel><toplevel>online_resources</toplevel><creatorcontrib>Lahaji, Lahaji</creatorcontrib><creatorcontrib>Ibrahim, Sulaiman</creatorcontrib><collection>CrossRef</collection><jtitle>Al-Ulum (Gorontalo)</jtitle></facets><delivery><delcategory>Remote Search Resource</delcategory><fulltext>fulltext</fulltext></delivery><addata><au>Lahaji, Lahaji</au><au>Ibrahim, Sulaiman</au><format>journal</format><genre>article</genre><ristype>JOUR</ristype><atitle>Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah</atitle><jtitle>Al-Ulum (Gorontalo)</jtitle><date>2019-07-02</date><risdate>2019</risdate><volume>19</volume><issue>1</issue><spage>1</spage><epage>26</epage><pages>1-26</pages><issn>1412-0534</issn><eissn>2442-8213</eissn><abstract>Artikel ini mempertegas masalah wali nikah yang dimaksud pasal 26, dikembalikan pada pasal 2 yang menegaskan bahwa ketentuan hukum agama yang menjadi penentu utama sah atau tidaknya perkawinan. Karena pada prinsipnya seorang wanita tidak berhak menikahkan dirinya sendiri, demikian juga wanita menikahkan wanita lainnya.Wawasan fikih Indonesia tentang hukum wali nikah telah termaktub dalam Undang-undang dan atau KHI. Dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, belum jelas mengatur tentang wali nikah, tetapi disyaratkan harus ada izin orangtua bagi yang menikah apabila belum berumur 21 tahun. Dalam praktek Pengadilan Agama, wali nikah merupakan keharusan untuk sahnya nikah, bahkan wali nikah itu harus dinilai pula apakah wali mujbir atau wali nasab biasa.</abstract><doi>10.30603/au.v19i1.701</doi></addata></record>
fulltext fulltext
identifier ISSN: 1412-0534
ispartof Al-Ulum (Gorontalo), 2019-07, Vol.19 (1), p.1-26
issn 1412-0534
2442-8213
language eng
recordid cdi_crossref_primary_10_30603_au_v19i1_701
source DOAJ Directory of Open Access Journals
title Wawasan Fikih Indonesia: Studi tentang Periwayatan dan Penalaran Hukum Wali Nikah
url https://sfx.bib-bvb.de/sfx_tum?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF-8&ctx_tim=2025-01-11T16%3A13%3A53IST&url_ver=Z39.88-2004&url_ctx_fmt=infofi/fmt:kev:mtx:ctx&rfr_id=info:sid/primo.exlibrisgroup.com:primo3-Article-crossref&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=Wawasan%20Fikih%20Indonesia:%20Studi%20tentang%20Periwayatan%20dan%20Penalaran%20Hukum%20Wali%20Nikah&rft.jtitle=Al-Ulum%20(Gorontalo)&rft.au=Lahaji,%20Lahaji&rft.date=2019-07-02&rft.volume=19&rft.issue=1&rft.spage=1&rft.epage=26&rft.pages=1-26&rft.issn=1412-0534&rft.eissn=2442-8213&rft_id=info:doi/10.30603/au.v19i1.701&rft_dat=%3Ccrossref%3E10_30603_au_v19i1_701%3C/crossref%3E%3Curl%3E%3C/url%3E&disable_directlink=true&sfx.directlink=off&sfx.report_link=0&rft_id=info:oai/&rft_id=info:pmid/&rfr_iscdi=true