Memetakan Pendapat Ulama Untuk Pencegahan Praktik Pelukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP): Memetakan Pendapat Ulama untuk Pencegahan Praktik P2GP
Pemotongan dan pelukaan genitalia perempuan (P2GP), yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah khitan atau sunat perempuan, telah menjadi isu global dan semakin mengemuka sebagai praktik budaya yang membahayakan perempuan. Keragaman praktik P2GP dengan implikasinya yang berbeda-beda memberika...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Al-Mizan 2023-06, Vol.19 (1), p.185-206 |
---|---|
1. Verfasser: | |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Pemotongan dan pelukaan genitalia perempuan (P2GP), yang lebih dikenal di masyarakat dengan istilah khitan atau sunat perempuan, telah menjadi isu global dan semakin mengemuka sebagai praktik budaya yang membahayakan perempuan. Keragaman praktik P2GP dengan implikasinya yang berbeda-beda memberikan citra negatif bagi Islam yang dianggap melegalkan atau memerintahkan khitan perempuan sebagaimana kewajiban bagi laki-laki. Artikel ini bertujuan untuk melakukan pemetaan terhadap pendapat ulama tentang P2GP, dari pendapat ulama mazhab hingga ulama kontemporer baik secara personal maupun kolektif. Berdasarkan kajian berbagai literatur, penelitian pustaka ini menemukan keragaman pendapat mengenai khitan perempuan dalam perspektif ulama mazhab; wajib, sunah, atau makrumah. Penelitian ini juga menunjukkan pendapat ulama kontemporer yang cenderung mengatakan lemahnya argumentasi dari dalil naqli yang mewajibkan khitan perempuan. Dengan melandaskan pada maqasid syariah dan pembuktian medis tidak adanya manfaat khitan bagi perempuan bahkan cenderung membahayakan, maka ulama kontemporer menfatwakan pelarangannya. Signifikansi dari kajian ini terletak pada kemanfaatnnya sebagai basis advokasi pencegahan praktik P2GP di masyarakat |
---|---|
ISSN: | 1907-0985 2442-8256 |
DOI: | 10.30603/am.v19i1.3778 |