Pengaruh kombinasi ekstrak etanol herba cecendet (Physalis angulata l.) dengan beberapa antibiotik terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumonie
Abstrak Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, namun di seluruh dunia. Bakteri merupakan agen penting dalam menyebabkan penyakit infeksi. Seringkali masyarakat Indonesia menggunakan antibiotik bersamaan dengan penggunaan obat herbal. Cecendet (Phys...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Kartika (Online) 2018-03, Vol.5 (2), p.50 |
---|---|
Hauptverfasser: | , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Abstrak
Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, namun di seluruh dunia. Bakteri merupakan agen penting dalam menyebabkan penyakit infeksi. Seringkali masyarakat Indonesia menggunakan antibiotik bersamaan dengan penggunaan obat herbal. Cecendet (Physalis angulata L.) merupakan salah satu tanaman tradisional yang memiliki aktivitas antibakteri dan banyak digunakan oleh masyakat Indonesia secara turun menurun. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri herba cecendet dan pengaruhnya jika digunakan kombinasi dengan antibiotik. Pembuatan ekstrak herba cecendet dilakukan menggunakan metode refluks dengan pelarut etanol 50%. Terhadap simplisia dan ekstrak yang diperoleh, dilakukan pemeriksaan karakteristik dan penapisan fitokimia. Penentuan aktivitas antibakteri dari ekstrak herba cecendet dilakukan dengan metode uji mikrodilusi dengan menilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Penentuan efektivitas kombinasi ekstrak herba cecendet dengan antibiotik (ampisilin/tetrasiklin) terhadap Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumoniae dilakukan dengan menggunakan metode papan catur (Checkerboard). Hasil penapisan fitokimia menunjukkan bahwa simplisia dan ekstrak etanol herba cecendet mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, polifenol, monoterpenoid, seskuiterpen, steroid dan triterpenoid. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba cecendet mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S.aureus dan K.pneumoniae dengan konsentrasi hambat minimum berturut-turut adalah 128 µg/mL, 256 µg/mL. Interaksi yang sinergis terhadap S.aureus ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan tetrasiklin. Interaksi yang aditif/indifferent terhadap S.aureus ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan ampisilin, dan terhadap K.pneumoniae ditunjukkan oleh kombinasi ekstrak herba cecendet dengan ampisilin atau tetrasiklin. Ekstrak etanol herba cecendet memiliki aktivitas antibakteri dan dan kombinasi dengan antibiotik (ampisilin/tetrasiklin) dapat memberikan efek sinergis atau aditif bakteri S.aureus dan K.pneumoniae. Kata kunci: Cecendet, Physalis angulata L., konsentasi hambat minimum, antibakteri, kombinasi antibiotik
The effect of a combination of ethanol extract of Physalis angulata L. with antibiotic against Staphylococcus aureus and Klebsiella pneumonie
Abstract
Infectious d |
---|---|
ISSN: | 2354-6565 2502-3438 |
DOI: | 10.26874/kjif.v5i2.128 |