PENINGKATAN KOMPETENSI GURU EKONOMI MELALUI PROGRAM EDUKASI PASAR MODAL DI KABUPATEN NGANJUK

Hasil survai World Competitiveness Year Book tahun 1997-2007 menunjukkan bahwa dari 47 negara yang disurvai, pada tahun 1997 Indonesia berada pada urutan 39 dan pada 2007 dari 55 negara yang disurvai, Indonesia menempati posisi ke-53. Salah penyebab rendahnya posisi Indonesia dikarenakan kemampuan p...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal abdi (Online) 2016-06, Vol.2 (1), p.10
Hauptverfasser: Musdholifah, Musdholifah, Hartono, Ulil
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Hasil survai World Competitiveness Year Book tahun 1997-2007 menunjukkan bahwa dari 47 negara yang disurvai, pada tahun 1997 Indonesia berada pada urutan 39 dan pada 2007 dari 55 negara yang disurvai, Indonesia menempati posisi ke-53. Salah penyebab rendahnya posisi Indonesia dikarenakan kemampuan profesionalisme guru belum tercapai secara ideal maka guru seharusnya mendapatkan pelatihan guna memperkaya pengetahuannya dan selalu mendapatkan keterbaruan atas ilmu yang didalaminya. Salah satu materi penting dalam mata pelajaran ekonomi SMA adalah materi tentang pasar uang dan pasar modal. Perubahan-perubahan dalam pasar modal begitu cepat sehingga perlu adanya pembelajaran langsung yang diberikan oleh para praktisi yang berkecimpung di pasar modal kepada para guru guna memberikan pemahaman serta memperkaya pengetahuan para tenaga pendidik yang tidak hanya beorientasi pada pengetahuan teoritis tapi juga pengetahuan praktis. Peningkatan kompetensi guru merupakan sarana untuk dapat meningkatkan profesionalitas guru. Ironisnya, perubahan yang cepat di pasar modal tersebut tidak bisa diikuti dengan baik oleh para guru khususnya yang berada jauh dari perkotaan. Guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi di Kabupaten Nganjuk Misalnya, merasakan minimnya keterbaruan informasi tersebut akibat akses yang terbatas. Kegiatan dilaksanakan melalui program Pelatihan dan edukasi kepada para guru dengan mendatangkan narasumber dari pihak-pihak profesional yang terkait langsung dengan pasar modal dan perbankan. Hasil dari kegiatan ini guru merasa mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat yang selama ini tidak dapat mereka peroleh dari literatur, guru juga dapat berinteraksi langsung dengan para praktisi yang memang menggeluti bidang pasar modal dan perbankan. Selain itu, para guru mampu menghasilkan silabus dan RPP yang memasukkan materi pasar modal dan Otoritas Jasa Keuangan kedalam materi pembelajaran Ekonomi.
ISSN:2460-5514
2502-6518
DOI:10.26740/ja.v2n1.p10-15