Penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan fraktur dentoalveolar pada pasien usia lanjut dengan penyakit sistemikManagement of emergency case of dentoalveolar fractures in elderly patients with systemic disease

Pendahuluan: Fraktur dentoalveolar adalah kerusakan atau putusnya kontinuitas jaringan keras pada stuktur gigi dan alveolarnya disebabkan trauma. Cedera yang terjadi dapat hanya mengenai gigi dan struktur pendukungnya saja seperti pada usia lanjut yang terjatuh, ataupun dapat juga berhubungan dengan...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal kedokteran gigi Universitas Padjadjaran (Online) 2018-12, Vol.30 (3), p.162
Hauptverfasser: Karyono, Ariyanto Suryo, Priyanto, Winarno, Yuza, Abel Tasman, Fathurachman, Fathurachman
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Pendahuluan: Fraktur dentoalveolar adalah kerusakan atau putusnya kontinuitas jaringan keras pada stuktur gigi dan alveolarnya disebabkan trauma. Cedera yang terjadi dapat hanya mengenai gigi dan struktur pendukungnya saja seperti pada usia lanjut yang terjatuh, ataupun dapat juga berhubungan dengan cedera multisistem. Penanganan kegawatdaruratan fraktur dentoalveolar pada usia lanjut dengan penyakit sistemik membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat serta membutuhkan tindakan kooperatif pasien. Tujuan laporan kasus ini adalah memaparkan dan mendiskusikan penatalaksanaan kegawatdaruratan yang cepat dan tepat serta penutupan luka pada pasien usia lanjut dengan fraktur dentoalveolar disertai penyakit sistemik. Laporan Kasus: Seorang perempuan usia 72 tahun datang dengan keluhan perdarahan pada mulut. Riwayat trauma pasien sedang berjalan di dalam rumahnya, tiba-tiba ptergelincir dan terjatuh dengan mekanisme mulut membentur lantai terlebih dahulu. Riwayat penyakit sistemik penyakit jantung, hipertensi dan diabetes mellitus sejak 10 tahun yang lalu. Pasien mengonsumsi obat aspilet, metformin, allopurinol, spironolactone, rosuvastatin calcium. Pemeriksaan klinis terdapat fraktur dentoalveolar. Pasien terlebih dahulu di konsul ke Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam karena pasien menderita penyakit sistemik dan mengonsumsi obat antikoagulan. Pengobatan selanjutnya melakukan ekstraksi gigi, irigasi luka dan penjahitan luka dengan menggunakan anastesi lokal Lidokain murni. Medikasi dengan pemberian Amoxicillin tablet 500 mg, Ranitidin tablet 150 mg, Ibuprofen tablet 400 mg dan penyuntikan Serum Anti-Tetanus. Simpulan: Penatalaksanaan kasus kegawatdaruratan fraktur dentoalveolar pada pasien usia lanjut dengan penyakit sistemik dengan segera dan cepat disertai dengan konsul ke Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam untuk meminimalisir risiko kegawatdaruratan. Pengobatan fraktur dentoalveolar berupa ekstraksi gigi, irigasi luka dan  penjahitan luka menggunakan anastesi lokal serta medikasi antibiotik, anti nyeri dan penyuntikan serum anti tetanus disertai pendekatan psikologis dapat menyembuhkan kondisi pasien dalam 7 hari.Kata kunci: Fraktur dentoalveolar, usia lanjut, penyakit sistemik. ABSTRACT            Introduction: Dentoalveolar fractures are damage or rupture of the hard tissue continuity in the dental structure and alveoli caused by trauma. Injuries can be occurred only in the teeth and their supporting structures as in older adults with trauma from falls, or
ISSN:0854-6002
2549-6514
DOI:10.24198/jkg.v30i3.20017