PENGUJIAN VIGOR BENIH KEDELAI VARIETAS GROBOGAN HASIL PEMUPUKAN NPK MAJEMUK PADA UMUR SIMPAN DUA BULAN

Benih merupakan salah satu bahan usaha tani yang mempengaruhi hasil.  Penggunaan benih bermutu yang memiliki vigor tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat menghasilkan panen tanaman yang tinggi.  Dosis pupuk NPK majemuk selama periode pembangunan benih diduga mempengaruhi vigor suatu benih. Pe...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal agrotek tropika 2013-05, Vol.1 (2)
Hauptverfasser: Shari, Parmitha, Nurmiaty, Yayuk, Nurmauli, Niar
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Benih merupakan salah satu bahan usaha tani yang mempengaruhi hasil.  Penggunaan benih bermutu yang memiliki vigor tinggi merupakan salah satu faktor yang dapat menghasilkan panen tanaman yang tinggi.  Dosis pupuk NPK majemuk selama periode pembangunan benih diduga mempengaruhi vigor suatu benih. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan vigor benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari dosis pemupukan NPK majemuk berbeda. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pemuliaan dan Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung dari bulan April hingga Mei 2012.  Percobaan dirancang menggunakan rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS) yang diulang tiga kali. Rancangan perlakuan adalah tunggal terstruktur terdiri dari lima taraf dosis pupuk NPK majemuk (100 kg ha-1, 150 kg ha-1, 200 kg ha-1, 250 kg ha-1, dan 300 kg ha-1). Homogenitas ragam diuji dengan Uji Barlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Bila asumsi analisis ragam  terpenuhi, maka data dianalisis ragam; rata-rata nilai pengaruh perlakuan diuji dengan Uji Ortogonal Polinomial pada taraf 0,05.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih kedelai Varietas Grobogan yang berasal dari pemupukan NPK majemuk yang ditingkatkan dosisnya sampai dengan 300 kg ha-1 menghasilkan perbedaan vigor benih secara kuadratik berdasarkan variabel bobot kering kecambah.  Pada dosis pupuk 178,95kg ha-1 menghasilkan bobot kering kecambah maksimum yaitu 0,08 g/kecambah sedangkan panjang akar dan panjang plumula meningkat secara linier seiring dengan peningkatan dosis pupuk. Variabel kecepatan perkecambahan, kecambah normal yang tumbuh, nilai daya hantar listrik, dan panjang hipokotil tidak menunjukkan perbedaan meskipun dosis pemupukan ditingkatkan.
ISSN:2337-4993
2620-3138
DOI:10.23960/jat.v1i2.2017