MENGURAI PETA KITAB-KITAB HADITS (Kajian Referensi atas Kitab-kitab Hadits)

Karya di bidang hadits sangat kaya, baik dari segi kuantitas,ragam kajian maupun metodologi penyusunannya. Dengankarya yang demikian banyak, tentu tidak mudah untukmengkaji dan mengenal seluruhnya. Faktor ini membuatsebagian pengkaji ilmu keislaman kurang tepat dalambereferensi terhadap kitab-kitab...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Al-Ihkam : Jurnal Hukum dan Pranata Sosial 2014-10, Vol.8 (1), p.1-20
1. Verfasser: Wahyudi, Arif
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Karya di bidang hadits sangat kaya, baik dari segi kuantitas,ragam kajian maupun metodologi penyusunannya. Dengankarya yang demikian banyak, tentu tidak mudah untukmengkaji dan mengenal seluruhnya. Faktor ini membuatsebagian pengkaji ilmu keislaman kurang tepat dalambereferensi terhadap kitab-kitab hadits. Oleh karena itu, perluterdapat kajian mengenai ragam dan karakteristik kitab-kitabhadits untuk memudahkan melacak maupun mereferensipada setiap hadits yang diambil. Tulisan ini tidak mencakupseluruh kitab hadits, namun memfokuskan pada beberapamacam kitab hadits, seperti kitab-kitab induk hadits, kitabkitabsyarh, kitab-kitab penghimpunan dan kitab-kitab rijal.Kitab induk hadits merupakan kitab yang ditulis mukharrijhadits dengan sanad bersambung sampai ke nabi tanpamengutip dari kitab-kitab ulama yang lain. Kepada kitab-kitabinilah setiap penukilan hadits dirujuk. Kitab-kitab syarh haditsmerupakan penjelasan terhadap kitab-kitab induk tertentumengenai makna matn hadits maupun tentang sanad-nya.Kitab penghimpunan merupakan kumpulan hadits-hadits dariberbagai kitab induk hadits sesuai dengan tema yangdiinginkan penulis kitabnya. Kitab-kitab inilah yang seringdisalahartikan sebagai kitab induk hadits. Adapun kitab rijâlal-hadîts membicarakan mengenai para periwayat hadits,ditujukan untuk menilai validitas hadits dari sisi sanad, baikketersambungannya, atau cacat tidaknya seorang rawî.
ISSN:1907-591X
2442-3084
DOI:10.19105/al-lhkam.v8i1.337