MODEL PENDIDIKAN ANTI TERORIS MELALUI INTERNALISASI NILAI DZIKIR DI PESANTREN
Peneitian ini dilatar belakangi oleh adanya indikasi keterlibatan individu dengan latar belakang pendidikan pesantren dalam kasus terorisme. Dalam kurikulum keagamaan, perbuatan-perbuatan yang bersifat teror tidak dibenarkan. Sehingga perlu ada kajian tentang model pembelajaran di Pesantren yang dik...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal pendidikan Ilmu Sosial $b (Bandung. Online) 2016-09, Vol.25 (1), p.101 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Peneitian ini dilatar belakangi oleh adanya indikasi keterlibatan individu dengan latar belakang pendidikan pesantren dalam kasus terorisme. Dalam kurikulum keagamaan, perbuatan-perbuatan yang bersifat teror tidak dibenarkan. Sehingga perlu ada kajian tentang model pembelajaran di Pesantren yang dikhawatirkan mengembangkan sikap radikal. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pendidikan anti teroris yang didalamnya mengembangkan pendidikan melalui pembelajaran implementasi nilai dzikir, toleransi beragama, dan cinta tanah air. Hasil penilitian menggambarkan bahwa proses pembelajaran di Pondok Pesantren Darul Falah dan Pondok Pesantern Darussalam tidak menyebabkan sikap yang radikal. Santri yang masuk ke Pondok Pesantren Pesantren Darul Falah dan pondok pesantern Darussalam memiliki latar belakang yang berbeda dari segi ekonomi dan asal daerah. Sedangkan faktor pendorong mereka masuk ke pondok pesantren karena motif menuntut ilmu agama, dan memperbaiki akhlak. Pengimplementasian nilai dzikir dalam membangun sikap cinta tanah air di pondok pesantren pertama; menanamkan nilai-nilai dan ajaran toleransi terhadap sesama muslim dan non muslim, kedua; menanamkan pandangan positif terhadap negara dan pemberlakuan hukum Islam. Ketiga; nilai-nilai jihad yang komprehensif.Kata kunci : teroris, pembelajaran, pesantren. |
---|---|
ISSN: | 0854-5251 2540-7694 |
DOI: | 10.17509/jpis.v25i1.3673 |