Angka Kejadian Ventilasi Mekanis Berkepanjangan pada Pasien Pasca bedah Pintas Arteri Koroner di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung Tahun 2014–2016

Bedah Pintas Arteri Koroner adalah salah satu tindakan intervensi untuk mengembalikan perfusi koroner. Pascabedah jantung membutuhkan bantuan ventilasi mekanis yang apabila berkepanjangan akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kejadian ventilasi me...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Jurnal Anestesi Perioperatif 2020-06, Vol.8 (1), p.47-55
Hauptverfasser: Sudjud, Reza Widianto, Kadarsah, Rudi Kurniadi, Hintono, Esther Dian Cahyaningtyas
Format: Artikel
Sprache:eng ; ind
Schlagworte:
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
Beschreibung
Zusammenfassung:Bedah Pintas Arteri Koroner adalah salah satu tindakan intervensi untuk mengembalikan perfusi koroner. Pascabedah jantung membutuhkan bantuan ventilasi mekanis yang apabila berkepanjangan akan meningkatkan mortalitas dan morbiditas. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui angka kejadian ventilasi mekanis berkepanjangan pascabedah pintas arteri koroner berdasar atas usia, jenis kelamin, fraksi ejeksi ventrikel kiri preoperatif, waktu pintas jantung paru, kadar hemoglobin pascaoperasi, dan komorbiditas pada pasien di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung tahun 2014–2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan pendekatan retrospektif berdasar data rekam medis. Dari hasil penelitian ini diperoleh hasil angka kejadian ventilasi mekanis berkepanjangan adalah 69,7%. Penelitian ini menunjukkan angka kejadian ventilasi mekanis berkepanjangan pascabedah pintas arteri koroner berdasarkan usia ≤65 tahun adalah 68,1%, usia >65 tahun 75,7%, laki-laki 69,1%, perempuan 73,1%, fraksi ejeksi >50% sebesar 73,3%, fraksi ejeksi sebesar 66,3%, waktu pintas jantung paru ≤90 menit 47,7%, waktu pintas jantung paru >90 menit 81,6%, kadar hemoglobin pascaoperasi 65 tahun, pasien perempuan, pasien dengan fraksi ejeksi ≤50%, waktu pintas jantung paru >90 menit dan kadar Hb pascaoperasi
ISSN:2338-8463
2337-7909
2338-8463
DOI:10.15851/jap.v8n1.2015