Gambaran Suhu Inti Tubuh Preanestesi dan Pascaanestesi pada Pasien Sectio Caesarea di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung
Perubahan suhu inti tubuh dapat terjadi pada pasien perioperatif dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis operasi, jenis anestesi yang diberikan, durasi operasi, dan tata laksana yang dilakukan pascaoperasi, begitu pula pada kondisi pemulihan suhu inti tubuh. Penelitian ini bertujuan menget...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal Anestesi Perioperatif 2019-12, Vol.7 (3), p.160-167 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng ; ind |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Perubahan suhu inti tubuh dapat terjadi pada pasien perioperatif dan disebabkan oleh beberapa faktor seperti jenis operasi, jenis anestesi yang diberikan, durasi operasi, dan tata laksana yang dilakukan pascaoperasi, begitu pula pada kondisi pemulihan suhu inti tubuh. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran umum suhu inti tubuh preanestesi dan pascaanestesi pada pasien sectio caesarea di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung.Penelitian ini dilakukan kepada pasien peripartum yang menjalani operasi sectio caesarea pada September hingga Oktober 2018 di Central Operation Theater dan Ruang Pemulihan Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung menggunakan metode observasional dengan pendekatan potong lintang secara total sampling, jumlah sampel didapatkan 47 orang. Suhu inti tubuh diukur sebelum preanestesi dan pascaanestesi menggunakan termometer timpanik. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan hasil berupa frekuensi dan persentase yang disajikan dalam bentuk tabel atau grafik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan suhu inti tubuh dengan rerata penurunan 0,15˚C, yakni terdapat penurunan sebanyak 63,8% dan peningkatan sebanyak 36,2%. Simpulan, semua pasien pada penelitian ini mengalami perubahan suhu inti tubuh. Lebih banyak pasien yang mengalami penurunan suhu inti tubuh dibanding dengan peningkatan suhu inti tubuh. Pengendalian faktor eksternal mengurangi risiko penurunan suhu inti tubuh berlebih. |
---|---|
ISSN: | 2338-8463 2337-7909 2338-8463 |
DOI: | 10.15851/jap.v7n3.1567 |