Memahami Para Orientalis Dalam Mengkaii al-Quran dan Hadis: Perbedaan Memahami dan Mengimani Menurut Alasdair Macintyre
Kajian yang dilakukan oleh Barat memang unik. Seperti yang dilakukanoleh para orientalis pengkaji al-Quran dan Hadis, semisal Goldziher,Watt Smith, dan lainnya. Mereka melakukan riset dan memahami alQuran dan hadis tanpa adanya (meng)iman(i) di hatinya. Bahkan skeptikyang dihasilkan. Melalui kajian...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal studi ilmu-ilmu al-Qur'an dan Hadis 2018-05, Vol.18 (1), p.105-122 |
---|---|
1. Verfasser: | |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Kajian yang dilakukan oleh Barat memang unik. Seperti yang dilakukanoleh para orientalis pengkaji al-Quran dan Hadis, semisal Goldziher,Watt Smith, dan lainnya. Mereka melakukan riset dan memahami alQuran dan hadis tanpa adanya (meng)iman(i) di hatinya. Bahkan skeptikyang dihasilkan. Melalui kajian yang dilakukan oleh Alasdair MacIntyre,pembaca dapat memahami, mengapa para orientalis ini tidak mamputertembus hidayah meskipun telah membolak-balik pesan al-Qurandan Hadis. Kajian MacIntyre ini dimulai dari bahasan para antropologdalam mengkaji ritual, kepercayaan, dan agama-agama, dengan mencobamengeksplorasi makna understand, believe, intelligible, dan skepticism. |
---|---|
ISSN: | 1411-6855 2548-4737 |
DOI: | 10.14421/qh.2017.1801-06 |