Islamisme dalam Media Sosial (Studi Perlawanan ‘Kelompok Islam 212’ Terhadap Pemerintah Pada 2016-2019)
Studi ini bertujuan untuk menganalisa perlawanan ‘Kelompok Islam 212’ terhapadap pemerintah pada 2016-2019. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap 13 informan-yang berasal dari 4 unsur- dari ‘Kelompok Islam 212’, Kelompok Islam Moderat, Akadem...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Communicator Sphere 2023-06, Vol.3 (1), p.44-60 |
---|---|
Hauptverfasser: | , , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Schlagworte: | |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
Zusammenfassung: | Studi ini bertujuan untuk menganalisa perlawanan ‘Kelompok Islam 212’ terhapadap pemerintah pada 2016-2019. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap 13 informan-yang berasal dari 4 unsur- dari ‘Kelompok Islam 212’, Kelompok Islam Moderat, Akademisi dan Jurnalis. Selain itu, juga menggunakan data sekunder seperti media dan buku. Studi in menyimpulkan bahwa teknologi informasi (media online dan medsos) mempunyai peran besar untuk membuat gerakan perlawanan ‘Kelompok Islam 212’ terhadap pemerintah pada 2016-2019 begitu menonjol. Gerakan perlawanan yang menonjol dapat dilihat pada Aksi Bela Islam (ABI) pada 2 Desember 2016. Walaupun negara berusaha menghalangi aksi tersebut, ABI tersebut berhasil mendatangkan beratus ribu peserta dari berbagai provinsi dan menjadi perhatian nasional dan internasional. Karena aksi tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahya Purnama menjadi tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. |
---|---|
ISSN: | 2807-1182 2807-1182 |
DOI: | 10.55397/cps.v3i1.37 |