APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI

Spiritualisme dan pariwisata budaya di Bali sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala usaha untuk memadukan budaya luar dengan budaya Bali telah banyak dilakukan. Selain memiliki tujuan ideologis, politis, sosiologis dan ekonomis, juga bertujuan menghidupkan k...

Ausführliche Beschreibung

Gespeichert in:
Bibliographische Detailangaben
Veröffentlicht in:Dharmasmrti 2019-10, Vol.10 (2), p.1-10
1. Verfasser: Sri Yudari, A.A Kade
Format: Artikel
Sprache:eng
Online-Zugang:Volltext
Tags: Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
container_end_page 10
container_issue 2
container_start_page 1
container_title Dharmasmrti
container_volume 10
creator Sri Yudari, A.A Kade
description Spiritualisme dan pariwisata budaya di Bali sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala usaha untuk memadukan budaya luar dengan budaya Bali telah banyak dilakukan. Selain memiliki tujuan ideologis, politis, sosiologis dan ekonomis, juga bertujuan menghidupkan karya seni dan sastra dalam corak lain. Pada akhirnya norma hidup bermasyarakat yang diajarkan pun ikut tersosialisasikan. Menyebarnya mistisisme Jawa dengan aliran-aliran kebatinan sangat mudah diapresiasi oleh masyarakat di Bali. Budaya Bali menjadi semakin berkembang penuh warna karena menyerap ajaran-ajaran ‘tasawuf’ (sufisme). Eksistensi mistisisme Jawa atas pengolahan secara Bali dengan ajaran Hindunya melalui proses akulturasi dan asimilasi selanjutnya dijadikan acuan keyakinan untuk tujuan peribadatan. Permasalahannya apa dan mengapa mistisisme Jawa dapat diapresiasi bahkan di-Balinisasi oleh masyarakat di Bali. Dengan mengacu pada teori religi analisis difusi dan metode observasi partisipasi dapat dijelaskan melalui proses aktivitas budaya. Bahwa secara mendasar mistisisme Jawa memiliki berbagai latar belakang kemiripan setelah diadopsi, diolah dan dikemas dalam bentuk seni dan sastra. Kemasan itulah yang diaplikasikan lewat ajaran tantra sebagai penyeimbang sehingga khasanah budaya Bali menjadi semakin berwarna.
doi_str_mv 10.32795/ds.v19i2.433
format Article
fullrecord <record><control><sourceid>crossref</sourceid><recordid>TN_cdi_crossref_primary_10_32795_ds_v19i2_433</recordid><sourceformat>XML</sourceformat><sourcesystem>PC</sourcesystem><sourcerecordid>10_32795_ds_v19i2_433</sourcerecordid><originalsourceid>FETCH-crossref_primary_10_32795_ds_v19i2_4333</originalsourceid><addsrcrecordid>eNqVzssKgkAYQOEhCpJy2X5eYGwu3mb5l0ZTCeII1WqQVDCKwoGgty-kF2h1NmfxIbRg1BM8ksGytt6LyY57vhAj5PCQUxLz6DRGDgulIFRQf4pca6-UUh5HXPqBgxjkRaoVaIUzpUullc5SvIMj4BwSwBnoMxSwhxInCq_goOZo0lY327i_zhDZpOV6Sy79w9q-ac2z7-5V_zaMmoFmamsGmvnSxL__BxqhPAI</addsrcrecordid><sourcetype>Aggregation Database</sourcetype><iscdi>true</iscdi><recordtype>article</recordtype></control><display><type>article</type><title>APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI</title><source>DOAJ Directory of Open Access Journals</source><creator>Sri Yudari, A.A Kade</creator><creatorcontrib>Sri Yudari, A.A Kade</creatorcontrib><description>Spiritualisme dan pariwisata budaya di Bali sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala usaha untuk memadukan budaya luar dengan budaya Bali telah banyak dilakukan. Selain memiliki tujuan ideologis, politis, sosiologis dan ekonomis, juga bertujuan menghidupkan karya seni dan sastra dalam corak lain. Pada akhirnya norma hidup bermasyarakat yang diajarkan pun ikut tersosialisasikan. Menyebarnya mistisisme Jawa dengan aliran-aliran kebatinan sangat mudah diapresiasi oleh masyarakat di Bali. Budaya Bali menjadi semakin berkembang penuh warna karena menyerap ajaran-ajaran ‘tasawuf’ (sufisme). Eksistensi mistisisme Jawa atas pengolahan secara Bali dengan ajaran Hindunya melalui proses akulturasi dan asimilasi selanjutnya dijadikan acuan keyakinan untuk tujuan peribadatan. Permasalahannya apa dan mengapa mistisisme Jawa dapat diapresiasi bahkan di-Balinisasi oleh masyarakat di Bali. Dengan mengacu pada teori religi analisis difusi dan metode observasi partisipasi dapat dijelaskan melalui proses aktivitas budaya. Bahwa secara mendasar mistisisme Jawa memiliki berbagai latar belakang kemiripan setelah diadopsi, diolah dan dikemas dalam bentuk seni dan sastra. Kemasan itulah yang diaplikasikan lewat ajaran tantra sebagai penyeimbang sehingga khasanah budaya Bali menjadi semakin berwarna.</description><identifier>ISSN: 1693-0304</identifier><identifier>EISSN: 2620-827X</identifier><identifier>DOI: 10.32795/ds.v19i2.433</identifier><language>eng</language><ispartof>Dharmasmrti, 2019-10, Vol.10 (2), p.1-10</ispartof><lds50>peer_reviewed</lds50><woscitedreferencessubscribed>false</woscitedreferencessubscribed></display><links><openurl>$$Topenurl_article</openurl><openurlfulltext>$$Topenurlfull_article</openurlfulltext><thumbnail>$$Tsyndetics_thumb_exl</thumbnail><link.rule.ids>314,780,784,864,27924,27925</link.rule.ids></links><search><creatorcontrib>Sri Yudari, A.A Kade</creatorcontrib><title>APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI</title><title>Dharmasmrti</title><description>Spiritualisme dan pariwisata budaya di Bali sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala usaha untuk memadukan budaya luar dengan budaya Bali telah banyak dilakukan. Selain memiliki tujuan ideologis, politis, sosiologis dan ekonomis, juga bertujuan menghidupkan karya seni dan sastra dalam corak lain. Pada akhirnya norma hidup bermasyarakat yang diajarkan pun ikut tersosialisasikan. Menyebarnya mistisisme Jawa dengan aliran-aliran kebatinan sangat mudah diapresiasi oleh masyarakat di Bali. Budaya Bali menjadi semakin berkembang penuh warna karena menyerap ajaran-ajaran ‘tasawuf’ (sufisme). Eksistensi mistisisme Jawa atas pengolahan secara Bali dengan ajaran Hindunya melalui proses akulturasi dan asimilasi selanjutnya dijadikan acuan keyakinan untuk tujuan peribadatan. Permasalahannya apa dan mengapa mistisisme Jawa dapat diapresiasi bahkan di-Balinisasi oleh masyarakat di Bali. Dengan mengacu pada teori religi analisis difusi dan metode observasi partisipasi dapat dijelaskan melalui proses aktivitas budaya. Bahwa secara mendasar mistisisme Jawa memiliki berbagai latar belakang kemiripan setelah diadopsi, diolah dan dikemas dalam bentuk seni dan sastra. Kemasan itulah yang diaplikasikan lewat ajaran tantra sebagai penyeimbang sehingga khasanah budaya Bali menjadi semakin berwarna.</description><issn>1693-0304</issn><issn>2620-827X</issn><fulltext>true</fulltext><rsrctype>article</rsrctype><creationdate>2019</creationdate><recordtype>article</recordtype><recordid>eNqVzssKgkAYQOEhCpJy2X5eYGwu3mb5l0ZTCeII1WqQVDCKwoGgty-kF2h1NmfxIbRg1BM8ksGytt6LyY57vhAj5PCQUxLz6DRGDgulIFRQf4pca6-UUh5HXPqBgxjkRaoVaIUzpUullc5SvIMj4BwSwBnoMxSwhxInCq_goOZo0lY327i_zhDZpOV6Sy79w9q-ac2z7-5V_zaMmoFmamsGmvnSxL__BxqhPAI</recordid><startdate>20191014</startdate><enddate>20191014</enddate><creator>Sri Yudari, A.A Kade</creator><scope>AAYXX</scope><scope>CITATION</scope></search><sort><creationdate>20191014</creationdate><title>APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI</title><author>Sri Yudari, A.A Kade</author></sort><facets><frbrtype>5</frbrtype><frbrgroupid>cdi_FETCH-crossref_primary_10_32795_ds_v19i2_4333</frbrgroupid><rsrctype>articles</rsrctype><prefilter>articles</prefilter><language>eng</language><creationdate>2019</creationdate><toplevel>peer_reviewed</toplevel><toplevel>online_resources</toplevel><creatorcontrib>Sri Yudari, A.A Kade</creatorcontrib><collection>CrossRef</collection><jtitle>Dharmasmrti</jtitle></facets><delivery><delcategory>Remote Search Resource</delcategory><fulltext>fulltext</fulltext></delivery><addata><au>Sri Yudari, A.A Kade</au><format>journal</format><genre>article</genre><ristype>JOUR</ristype><atitle>APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI</atitle><jtitle>Dharmasmrti</jtitle><date>2019-10-14</date><risdate>2019</risdate><volume>10</volume><issue>2</issue><spage>1</spage><epage>10</epage><pages>1-10</pages><issn>1693-0304</issn><eissn>2620-827X</eissn><abstract>Spiritualisme dan pariwisata budaya di Bali sangat berpengaruh terhadap sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Segala usaha untuk memadukan budaya luar dengan budaya Bali telah banyak dilakukan. Selain memiliki tujuan ideologis, politis, sosiologis dan ekonomis, juga bertujuan menghidupkan karya seni dan sastra dalam corak lain. Pada akhirnya norma hidup bermasyarakat yang diajarkan pun ikut tersosialisasikan. Menyebarnya mistisisme Jawa dengan aliran-aliran kebatinan sangat mudah diapresiasi oleh masyarakat di Bali. Budaya Bali menjadi semakin berkembang penuh warna karena menyerap ajaran-ajaran ‘tasawuf’ (sufisme). Eksistensi mistisisme Jawa atas pengolahan secara Bali dengan ajaran Hindunya melalui proses akulturasi dan asimilasi selanjutnya dijadikan acuan keyakinan untuk tujuan peribadatan. Permasalahannya apa dan mengapa mistisisme Jawa dapat diapresiasi bahkan di-Balinisasi oleh masyarakat di Bali. Dengan mengacu pada teori religi analisis difusi dan metode observasi partisipasi dapat dijelaskan melalui proses aktivitas budaya. Bahwa secara mendasar mistisisme Jawa memiliki berbagai latar belakang kemiripan setelah diadopsi, diolah dan dikemas dalam bentuk seni dan sastra. Kemasan itulah yang diaplikasikan lewat ajaran tantra sebagai penyeimbang sehingga khasanah budaya Bali menjadi semakin berwarna.</abstract><doi>10.32795/ds.v19i2.433</doi></addata></record>
fulltext fulltext
identifier ISSN: 1693-0304
ispartof Dharmasmrti, 2019-10, Vol.10 (2), p.1-10
issn 1693-0304
2620-827X
language eng
recordid cdi_crossref_primary_10_32795_ds_v19i2_433
source DOAJ Directory of Open Access Journals
title APRESIASI MISTISISME JAWA PADA MASYARAKAT DI BALI
url https://sfx.bib-bvb.de/sfx_tum?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF-8&ctx_tim=2024-12-26T21%3A58%3A32IST&url_ver=Z39.88-2004&url_ctx_fmt=infofi/fmt:kev:mtx:ctx&rfr_id=info:sid/primo.exlibrisgroup.com:primo3-Article-crossref&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=APRESIASI%20MISTISISME%20JAWA%20PADA%20MASYARAKAT%20DI%20BALI&rft.jtitle=Dharmasmrti&rft.au=Sri%20Yudari,%20A.A%20Kade&rft.date=2019-10-14&rft.volume=10&rft.issue=2&rft.spage=1&rft.epage=10&rft.pages=1-10&rft.issn=1693-0304&rft.eissn=2620-827X&rft_id=info:doi/10.32795/ds.v19i2.433&rft_dat=%3Ccrossref%3E10_32795_ds_v19i2_433%3C/crossref%3E%3Curl%3E%3C/url%3E&disable_directlink=true&sfx.directlink=off&sfx.report_link=0&rft_id=info:oai/&rft_id=info:pmid/&rfr_iscdi=true