KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH
Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang...
Gespeichert in:
Veröffentlicht in: | Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu) 2016-12, Vol.24 (2), p.162 |
---|---|
Hauptverfasser: | , |
Format: | Artikel |
Sprache: | eng |
Online-Zugang: | Volltext |
Tags: |
Tag hinzufügen
Keine Tags, Fügen Sie den ersten Tag hinzu!
|
container_end_page | |
---|---|
container_issue | 2 |
container_start_page | 162 |
container_title | Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu) |
container_volume | 24 |
creator | Chandra, Agus Firdaus M, Buchari |
description | Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang ilmu hadis, di antaranya Al- Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah. Sebagai referensi oleh ulama sesudahnya pendapatnya tentang kriteria ke-shahih-an hadis patut untuk dikaji. Kriteria ke-shahih-an sanad hadis menurut al-Khathib al-Baghdadi, yaitu: 1) Sanad bersambung, yaitu diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan dhabith dari periwayat yang ‘adil dan dhabith dengan proses tahammul wa ada`; 2) Periwayat bersifat ’adil dalam arti terpercaya dalam keberagamaan; 3) Periwayat dhabith, yaitu kondisi terjaga saat menerima hingga menyampaikan hadis. Sedangkan yang berkaitan dengan matan; 1)Terhindar dari syadz, yaitu pertentangan periwayatan yang tsiqah, baik terhadap periwayat yang lebih tsiqah atau para periwayat tsiqah; dan 2) Terhindar dari ’illat, dibuktikan dengan pengujian terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, ijma’, qiyas, dan akal sehat |
doi_str_mv | 10.24014/jush.v24i2.1725 |
format | Article |
fullrecord | <record><control><sourceid>crossref</sourceid><recordid>TN_cdi_crossref_primary_10_24014_jush_v24i2_1725</recordid><sourceformat>XML</sourceformat><sourcesystem>PC</sourcesystem><sourcerecordid>10_24014_jush_v24i2_1725</sourcerecordid><originalsourceid>FETCH-crossref_primary_10_24014_jush_v24i2_17253</originalsourceid><addsrcrecordid>eNqdj8FKw0AURYdiwaDddzk_MHFmOpJk-WoS32OSLtIp0tVQpKEtipJBwZ2f4ff5JXZCv8DVvZzLXRzG5kqm2khl7k4f4ZB-anPUqcr0_YQlZ56JXJvsiiXKKC1kIYtrNgvhJKVUeZYXuUlYbztyVUfAbSXWCEgoYMURSlrztlptuo3j0AiL4JCWsS7hEcvzzktooOWWHIzcUg1bQF4T__3-oaaNsKOnCG_ZtN-9hP3skjdM1pV7QPE8vIUw7Hv_Phxfd8OXV9KPSj4q-VHJR6XFPy5_Sx9N0g</addsrcrecordid><sourcetype>Aggregation Database</sourcetype><iscdi>true</iscdi><recordtype>article</recordtype></control><display><type>article</type><title>KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH</title><source>DOAJ Directory of Open Access Journals</source><creator>Chandra, Agus Firdaus ; M, Buchari</creator><creatorcontrib>Chandra, Agus Firdaus ; M, Buchari</creatorcontrib><description>Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang ilmu hadis, di antaranya Al- Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah. Sebagai referensi oleh ulama sesudahnya pendapatnya tentang kriteria ke-shahih-an hadis patut untuk dikaji. Kriteria ke-shahih-an sanad hadis menurut al-Khathib al-Baghdadi, yaitu: 1) Sanad bersambung, yaitu diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan dhabith dari periwayat yang ‘adil dan dhabith dengan proses tahammul wa ada`; 2) Periwayat bersifat ’adil dalam arti terpercaya dalam keberagamaan; 3) Periwayat dhabith, yaitu kondisi terjaga saat menerima hingga menyampaikan hadis. Sedangkan yang berkaitan dengan matan; 1)Terhindar dari syadz, yaitu pertentangan periwayatan yang tsiqah, baik terhadap periwayat yang lebih tsiqah atau para periwayat tsiqah; dan 2) Terhindar dari ’illat, dibuktikan dengan pengujian terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, ijma’, qiyas, dan akal sehat</description><identifier>ISSN: 1412-0909</identifier><identifier>EISSN: 2407-8247</identifier><identifier>DOI: 10.24014/jush.v24i2.1725</identifier><language>eng</language><ispartof>Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu), 2016-12, Vol.24 (2), p.162</ispartof><lds50>peer_reviewed</lds50><woscitedreferencessubscribed>false</woscitedreferencessubscribed></display><links><openurl>$$Topenurl_article</openurl><openurlfulltext>$$Topenurlfull_article</openurlfulltext><thumbnail>$$Tsyndetics_thumb_exl</thumbnail><link.rule.ids>314,780,784,864,27924,27925</link.rule.ids></links><search><creatorcontrib>Chandra, Agus Firdaus</creatorcontrib><creatorcontrib>M, Buchari</creatorcontrib><title>KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH</title><title>Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu)</title><description>Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang ilmu hadis, di antaranya Al- Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah. Sebagai referensi oleh ulama sesudahnya pendapatnya tentang kriteria ke-shahih-an hadis patut untuk dikaji. Kriteria ke-shahih-an sanad hadis menurut al-Khathib al-Baghdadi, yaitu: 1) Sanad bersambung, yaitu diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan dhabith dari periwayat yang ‘adil dan dhabith dengan proses tahammul wa ada`; 2) Periwayat bersifat ’adil dalam arti terpercaya dalam keberagamaan; 3) Periwayat dhabith, yaitu kondisi terjaga saat menerima hingga menyampaikan hadis. Sedangkan yang berkaitan dengan matan; 1)Terhindar dari syadz, yaitu pertentangan periwayatan yang tsiqah, baik terhadap periwayat yang lebih tsiqah atau para periwayat tsiqah; dan 2) Terhindar dari ’illat, dibuktikan dengan pengujian terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, ijma’, qiyas, dan akal sehat</description><issn>1412-0909</issn><issn>2407-8247</issn><fulltext>true</fulltext><rsrctype>article</rsrctype><creationdate>2016</creationdate><recordtype>article</recordtype><recordid>eNqdj8FKw0AURYdiwaDddzk_MHFmOpJk-WoS32OSLtIp0tVQpKEtipJBwZ2f4ff5JXZCv8DVvZzLXRzG5kqm2khl7k4f4ZB-anPUqcr0_YQlZ56JXJvsiiXKKC1kIYtrNgvhJKVUeZYXuUlYbztyVUfAbSXWCEgoYMURSlrztlptuo3j0AiL4JCWsS7hEcvzzktooOWWHIzcUg1bQF4T__3-oaaNsKOnCG_ZtN-9hP3skjdM1pV7QPE8vIUw7Hv_Phxfd8OXV9KPSj4q-VHJR6XFPy5_Sx9N0g</recordid><startdate>20161210</startdate><enddate>20161210</enddate><creator>Chandra, Agus Firdaus</creator><creator>M, Buchari</creator><scope>AAYXX</scope><scope>CITATION</scope></search><sort><creationdate>20161210</creationdate><title>KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH</title><author>Chandra, Agus Firdaus ; M, Buchari</author></sort><facets><frbrtype>5</frbrtype><frbrgroupid>cdi_FETCH-crossref_primary_10_24014_jush_v24i2_17253</frbrgroupid><rsrctype>articles</rsrctype><prefilter>articles</prefilter><language>eng</language><creationdate>2016</creationdate><toplevel>peer_reviewed</toplevel><toplevel>online_resources</toplevel><creatorcontrib>Chandra, Agus Firdaus</creatorcontrib><creatorcontrib>M, Buchari</creatorcontrib><collection>CrossRef</collection><jtitle>Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu)</jtitle></facets><delivery><delcategory>Remote Search Resource</delcategory><fulltext>fulltext</fulltext></delivery><addata><au>Chandra, Agus Firdaus</au><au>M, Buchari</au><format>journal</format><genre>article</genre><ristype>JOUR</ristype><atitle>KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH</atitle><jtitle>Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu)</jtitle><date>2016-12-10</date><risdate>2016</risdate><volume>24</volume><issue>2</issue><spage>162</spage><pages>162-</pages><issn>1412-0909</issn><eissn>2407-8247</eissn><abstract>Hadis sebagai sumber ajaran kedua setelah al-Qur’an memerlukan kriteria untuk menetapkan ke-shahih-annya agar diterima dan diamalkan. Al-Khathib al-Baghdadi merupakan ahli hadis yang lahir pada masa awal pembukuan ilmu hadis. Terkenal dengan ke-itqan-an, hafalan, dan banyak karya terutama di bidang ilmu hadis, di antaranya Al- Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah. Sebagai referensi oleh ulama sesudahnya pendapatnya tentang kriteria ke-shahih-an hadis patut untuk dikaji. Kriteria ke-shahih-an sanad hadis menurut al-Khathib al-Baghdadi, yaitu: 1) Sanad bersambung, yaitu diriwayatkan oleh periwayat yang ‘adil dan dhabith dari periwayat yang ‘adil dan dhabith dengan proses tahammul wa ada`; 2) Periwayat bersifat ’adil dalam arti terpercaya dalam keberagamaan; 3) Periwayat dhabith, yaitu kondisi terjaga saat menerima hingga menyampaikan hadis. Sedangkan yang berkaitan dengan matan; 1)Terhindar dari syadz, yaitu pertentangan periwayatan yang tsiqah, baik terhadap periwayat yang lebih tsiqah atau para periwayat tsiqah; dan 2) Terhindar dari ’illat, dibuktikan dengan pengujian terhadap al-Qur’an, hadis mutawatir, ijma’, qiyas, dan akal sehat</abstract><doi>10.24014/jush.v24i2.1725</doi></addata></record> |
fulltext | fulltext |
identifier | ISSN: 1412-0909 |
ispartof | Jurnal Ushuluddin (Pellanbaryu), 2016-12, Vol.24 (2), p.162 |
issn | 1412-0909 2407-8247 |
language | eng |
recordid | cdi_crossref_primary_10_24014_jush_v24i2_1725 |
source | DOAJ Directory of Open Access Journals |
title | KRITERIA KE-SHAHIH-AN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-BAGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH |
url | https://sfx.bib-bvb.de/sfx_tum?ctx_ver=Z39.88-2004&ctx_enc=info:ofi/enc:UTF-8&ctx_tim=2025-01-05T06%3A31%3A27IST&url_ver=Z39.88-2004&url_ctx_fmt=infofi/fmt:kev:mtx:ctx&rfr_id=info:sid/primo.exlibrisgroup.com:primo3-Article-crossref&rft_val_fmt=info:ofi/fmt:kev:mtx:journal&rft.genre=article&rft.atitle=KRITERIA%20KE-SHAHIH-AN%20HADIS%20MENURUT%20AL-KHATHIB%20AL-BAGHDADI%20DALAM%20KITAB%20AL-KIFAYAH%20FI%20%E2%80%98ILM%20AL-RIWAYAH&rft.jtitle=Jurnal%20Ushuluddin%20(Pellanbaryu)&rft.au=Chandra,%20Agus%20Firdaus&rft.date=2016-12-10&rft.volume=24&rft.issue=2&rft.spage=162&rft.pages=162-&rft.issn=1412-0909&rft.eissn=2407-8247&rft_id=info:doi/10.24014/jush.v24i2.1725&rft_dat=%3Ccrossref%3E10_24014_jush_v24i2_1725%3C/crossref%3E%3Curl%3E%3C/url%3E&disable_directlink=true&sfx.directlink=off&sfx.report_link=0&rft_id=info:oai/&rft_id=info:pmid/&rfr_iscdi=true |